Radar KalbarRadar Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Lainnya
    • Hukum
    • Olah Raga
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Figur
    • Tekno
    • Entertainment
Radar KalbarRadar Kalbar
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kalbar
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • Bisnis
  • Figur
  • Tekno
  • Entertainment
Radar Kalbar > Indeks > Opini > Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (bagian 6)
Opini

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (bagian 6)

Last updated: 28/03/2023 16:15
28/03/2023
Opini
Share

Zikir Jelang Sholat Subuh

Oleh : Wina Armada Sukardi

SHOLAT subuh di mesjid banyak menghasilkan pengalaman “spiritualitas”. Pengalaman yang memperkuat batin. Pengalaman yang membuat kita berupaya menjadi hamba yang lebih baik lagi.

Tapi juga pengalaman yang sering menunjukkan jalan terjal menggapai kebaikan. Pengalaman yang sering membaurkan antara realitas dan fantansi.
Itu terjadi baik sebelum sholat, saat sholat maupun setelah sholat. Salah satu pengalaman tersebut hamba “abadikan” dalam sebuah karya puisi hamba berjudul “Zikir” tahun 2019. Langsung saja hamba yang kutip utuh puisi tersebut tanpa perlu hamba imbuhkan apapun lagi.

*Zikir*

Aku duduk memegang tasbih
berzikir
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah.

Tidak! Mataku tidak tertutup.
Tidak! Kesadaranku tidak hilang
Tapi dimanakah aku?
Tubuhku begitu ringan, bahkan seakan tak ada
Aku serasa menembus tujuh langit
melewati bulan, melewati matahari.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Aku melihat dua mahluk memandang tajam ke arahku
mereka menunjuk-nunjukku
boleh jadi berdiskusi tentang aku
Satu menunjuk-nunjuk ke arah depan
satu lagi sebaliknya menunjuk-nunjuk ke balakang
lantas mereka menghilang begitu saja
membiarkan aku kembali sendirian.

Di depan aku melihat pemandangan lapang tak berbatas
orang-orang berwajah murung dengan derita lalu lalang.

Preeaaattt!!!
Tiba-tiba petir menyambar seluruh manusia disana
tak ada tubuh yang tidak hangus
mereka mengerang, merintih dan menjerit
tapi mereka masih tetap hidup
tubuh penuh luka dan nanah.
Nyeri.
Bau.

Lalu : buuaaarrr!
Manakala tubuh masih sedemikian sakit bukan alang kepalang
munculah tsunami mengulung semuanya
padahal gelombangnya yang datang lahar tak terperkiraan panasnya
sebagian terpental-petnal
sebagin tergulung ombak lahar
Tentu, tentu, orang-orang itu berteriak kesakitan
Ngeri luar biasa.
Lebih ngeri lagi mereka semua masih hidup.
Itulah orang-orng yang penuh derita
tiada akhir
mereka menunggu masuk kawah derita abadi.

Sementara aneka ragam mahluk seram dan sadis
bentuknya tak beraturan
bergentayangan
ada yang kepalanya bertanduk tunggal dengan taring tajam
menembus bibirnya sendiri
matanya satu di dahi satu di dagu
ada pula yang lidahnya menjulur menyemburkan cairan beracun.

Dan: Bum!!
Tiba-tiba-tiba beberapa dari mereka telah berada
di belakangku
dekat sekali.
Rupanya mereka mengancam diriku.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Mahluk-mahluk itu berhenti sejenak.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah
Perlahan para mahluk kejam itu meninggalkanku.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah

Aku berbalik kembali memandang ke depan
Segalanya kini telah berubah
hamparan pemandangan yang serba indah.
Serasi.
Pohon buah-buahan segar ada dimana-mana
Semua tersedia
Para mahluk berinteraksi dengan kebahagiaan.

Aku menatap lebih jauh lagi
Belum sempat aku bertanya-tanya
Apakah ini potongan surga
Sebuah karpet panjang terpentang di hadapanku.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah

Perilaku zikir yang telah mendarah daging pada diriku
Kukira telah membuka jalan petunjuk ke arah surga
Aku seperti meloncat ke atas karpet itu
Ada perasaan tentram meliputi diriku
Damai.
Bahagia.

Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah.
Laa Ilaaha Illaahu : tiada Tuhan melainkan Allah.

Tidak! Mataku tidak tertutup
Aku masih berzikir
suara azan jelas kudengar di bumi nyata tempat aku bersila
Aku bangkit memenuhi panggilan Sang Maha Kuasa
Sholat berjemaah di mesjid.

_Jalan Mawar, Bintaro,
Subuh di Ulang tahun hari perkawinan, 25 April 2019._
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Religi “Mata Burung Gagak Gitaris Rock,” karya Wina Armada Sukardi, 2022).

Apakah itu fakta? Kenyataan? Ataukah cuma ilusi dan halusinasi? Hamba serahkan semua jawabanya kepada sidang pembaca yang budiman.
T a b i k.***

Wina Armada Sukardi – wartawan dan advokat senior, serta Dewan Pakar Muhammadiyah.

(Tulisan ini merupakan repotase/opini pribadi dan tidak mewakili organisasi)._

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
TAGGED:sholat subuhZikir sebelum sholat subuh
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Terpopuler Bulan Ini

BREAKING NEWS : Mobil Pengangkut Uang Seruduk Kerumunan di Pasar Sungai Bakau Kecil, Sejumlah Warga Menderita Luka

16/07/2025
Media FC Perkasa di Liga Mini Soccer U-35 AMC Sungai Pinyuh, Dua Mantan Sochenk FC Jadi Penentu Kemenangan
30/06/2025
Proyek Jalan Nasional Rp 146,9 Miliar di Mempawah Jadi Sorotan, Ketua Kadin : Mestinya Dikerjakan Secara Profesional
09/07/2025
Tersengat Listrik, Dua Pekerja PLN Mempawah Dilarikan ke Rumah Sakit, Abai Gunakan APD atau Kurang Pengawasan?
17/07/2025
Prestasi Atlet Mempawah Tak Seiring Dukungan, Berjuang Tanpa Dana, Berlaga Tanpa Apresiasi
05/07/2025

Berita Menarik Lainnya

Nasib Jembatan Kapuas Tayan, Kemegahan yang Kini Terabaikan, Malam Tanpa Cahaya di Atas “Triliunan Rupiah”

25/07/2025

Lagi, Anak Kandung Buang Ibu ke Panti Jompo

23/07/2025

Mengenang Empat Puluh Hari Kepergianmu

18/07/2025

Dahlan Iskan dan Saham Rp 89 Miliar

16/07/2025

PT. DIMAS GENTA MEDIA
Kompleks Keraton Surya Negara, Jalan Pangeran Mas, No :1, Kel Ilir Kota, Sanggau, Kalbar

0812-5012-1216

Terkait

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Kebijakan Privasi

Regional

  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang