POTO ; Kades Nanga Suri, Rudi Hartono Andreas saat menyerahkan SK para Ketua Adat (ist)
SEKADAU – radarkalbar.com
ADAT ISTIADAT merupakan tradisi yang sudah turun temurun, karena zaman dulu para leluhur melaksanakan ritual adat untuk hal-hal yang baik, misalnya hukum untuk yang bersalah, kemudian adat pernikahan.
Lantas kemudian adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari karena siapa yang berbuat salah, hukum adalah yang dilaksanakan.
Makanya, sampai saat ini setiap desa harus menunjuk beberapa pengurus adat dari berbagai tingkatan dari tingkat dusun sampai pada pemangku adat tingkat desa. Tugas mereka tentu untuk melaksanakan semua ketentuan adat sesuai kearifan lokal.
“Kita sudah serahkan surat keputusan (SK) kepala desa untuk menunjukkan penggurus adat sesuai tingkatan,” ujar Kepala Desa Nanga Suri, Kecamatan Nanga Mahal, Kabupaten Sekadau, Rudi Hartono Andreas kepada media ini, Rabu (13/4/2022).
Dalam tugasnya kata kades, mereka mengurus segala kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat, sesuai tingkatan apabila ada perkara sengketa di tengah-tengah masyarakat ketika sudah di urus.
Adat di tingkat dusun tidak mampu diselesaikan, maka akan dilanjut ke tingkat yang lebih tinggi yakni di limpahkan ke pengurus adat tingkat desa.
“Apabila di tingkat desa tidak juga selesai maka selanjutnya akan di limpahkan ke pengurus adat tingkat kecamatan, begitu juga seterusnya,” ucapnya.
Dikata kades lagi, adapun nama pengurus adat yang kita serahkan SK-nya tadi adalah kepala adat (Kadat) dusun Nanga Suri dijabat oleh Sapion, sedangkan Kadat Dusun Pekawai dijabat oleh Ubit, lalu Kadat Dusun Botong Serawak dijabat oleh Jaong, sedangkan Kadat Dusun Riam Batang dijabat oleh Albinus Amat.
“Jadi, penyerahan SK untuk kadat dusun se Desa Nanga Suri dan Kadat Desa Nanga Suri tahun 2022 sudah kita dilaksanakan,” pungkasnya. (Sutar)