MBPC Kalbar dan BPM Gelar Pameran Pusaka


FOTO : Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat berpoto bersama dengan pengurus BPM Kalbar dan MBPC Kalbar (Ist)

Pewarta/sumber : Rilis Humas BPM Kalbar

radarkalbar. com, PONTIANAK – Puluhan benda dan senjata peninggalan tempo dulu, dengan berbagai jenis dan bentuk dipajang pada pameran pusaka, Minggu (24/10/2021).

Pameran ini berlangsung Warkop Canglai, Jalan Sultan Abdurrahman Pontianak.

Pameran digelar bertepatan dengan momen peringatan hari jadi Kota Pontianak ke-250. Kemudian sekaligus memperingati milad MBPC Kalbar ke-2.

Kegiatan ini diusung Melayu Bugis Parewabessi Club (MBPC) Kalbar dan Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalbar.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meninjau secara langsung kegiatan pameran pusaka.

“Alhamdulillah Barisan Pemuda Melayu dalam rangka HUT ke-250 Kota Pontianak melaksanakan kegiatan pameran pusaka,” ujar Edi Rusdi Kamtono.

Menurut Edi Rusdi Kamtono pameran pusaka bagian dari pemulihan ekonomi dalam bidang ekonomi kreatif. Dimana potensi yang ada bisa dimunculkan dari pameran benda pusaka ini.

Ia pun menyebutkan kegiatan tersebut dan berharap dapat terus dilakukan oleh komunitas, kelompok masyarakat dan paguyuban.

“Inilah yang saya harapkan, mari cari momen-momen yang bisa berkiprah untuk kota Pontianak,” ujarnya.

Edi Rusdi Kamtono mengatakan momen pameran pusaka tahun depan direncanakan diikuti oleh peserta-peserta dari negara tetangga.

Komunitas benda pusaka mendunia dan merupakan bagian dari bagaimana melestarikan adat istiadat. Serta nilai-nilai sejarah kearifan lokal yang tak luntur di era modern.

“Masih ada masyarakat yang memberikan nilai positif dari nilai lokal, budaya untuk kemajuan Indonesia khususnya Kota Pontianak,” katanya.

Sementara, Ketua Umum BPM Kalbar, Gusti Edi mengatakan Pontianak merupakan potret budaya multikultur dan benda pusaka yang memiliki beragam motif dengan esensi filosofi. Dimana yang memiliki nilai seni tinggi dan sakral.

“Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, benda pusaka dipandang sebagai identitas budaya Indonesia yang semakin kuat sehingga menarik perhatian banyak tokoh dan pemerhati budaya Internasional,” ujarnya.

Keutamaan adat merupakan lapisan utama dalam bernegara dan berbangsa sehingga harus dijaga dan Lestari kan.

” Benda pusaka biasa dipakai oleh orang yang dituakan maupun pemimpin pada zaman dahulu. Makna filosofis motif dan bentuk ini sebenarnya bukan hanya untuk pemimpin,” ungkapnya.

Dijelaskan, tetapi juga untuk setiap orang agar mampu memimpin (menempatkan) dirinya sendiri di tengah-tengah masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di era modern saat ini.

” Benda-benda pusaka semakin langka dan kurang familiar oleh generasi muda masa kini. Sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini diharapkan dapat menarik minat para generasi muda,” pungkasnya.

Editor : Zen


Like it? Share with your friends!