G30S/PKI, koq Sepi Komunis

Oleh : Rosadi Jamani [Ketua Satupena Kalbar]

BIASANYA ni wak, bila dekat 30 September, heboh soal komunis. Sekarang rada sepi ya? Apakah komunis sudah terkubur selamanya?

Memang ada yang aneh kalau mendekati 30 September. Seperti layaknya fenomena alam tahunan, heboh soal komunis! Seakan-akan komunis ini tiap bulan September bangkit dari kubur dan bilang, “Halo! Inget gue gak?” Eh, tapi sekarang kok malah adem ayem, ya?

Zaman dulu, semua siswa wajib nonton film G30S/PKI. Sumpah, itu film jadi horor nasional! Gak ada yang lebih seram dari adegan-adegan di situ, sampai-sampai cucu tetangga sebelah sering bilang, “Bang, film G30S/PKI itu genre-nya apa? Action, horor, atau sejarah?”.

Ya, semuanya deh! Dulu, film ini tayang di mana-mana, dari layar kaca, layar tancep sampai layar hape jadul yang masih monokrom.

Sekarang? Masih ada sih yang nonton, tapi udah gak wajib lagi. Yang wajib sekarang malah scroll TikTok tiap hari!

Ironisnya, yang lagi rame malah soal tempat pelantikan presiden. Sambil nonton film G30S/PKI, kita juga ikut sibuk nanya-nanya, “Presiden kita nanti dilantik di mana, nih?.

Di GBK? Di KRL? Atau di atas jembatan penyebrangan biar berasa ‘down to earth’?” Wajar kalau kita bertanya, karena tampaknya tempat pelantikan presiden lebih jadi misteri dibandingkan konspirasi siapa sebenarnya dalang G30S/PKI.

Ternyata, perubahan fokus masyarakat ini ada alasan logisnya. Media kita kayak lagi bosan bahas sejarah masa lalu. Mungkin mereka lebih suka membahas isu-isu yang lebih “fresh” kayak drama sinetron para selebgram atau gosip artis TikTok.

Ya ampun, dulu kalau buka TV langsung muncul film G30S/PKI, sekarang buka TV malah ada drama percintaan anak usia dini.

Apalagi generasi muda kita ini bener-bener unik. Mereka lebih peduli soal drama Korea terbaru dari pada drama sejarah. Kalau dulu nenek kita ngomongin sejarah di meja makan, sekarang anak-anak milenial malah ngomongin ending plot twist di drakor favorit mereka.

Jangan heran kalau remaja kita lebih hafal nama-nama member boyband dari pada pahlawan revolusi. Begitulah siklus kehidupan.

Ngomong-ngomong soal pendekatan pemerintah, dulu itu wajib nonton film G30S/PKI kayak wajib militer, bro! Sekarang sih udah nggak lagi. Pemerintah mungkin mikir, “Kenapa juga harus dipaksa? Mereka juga gak bakal ngerti.”

Akhirnya, yang ada generasi muda cuma hafal satu nama, “PKI? Itu singkatan dari apa ya? Sile jawab, wak!

Kondisi politik sekarang juga gak serame dulu. Bayangkan, dulu perdebatan ideologi panas banget.Kayak tahu goreng yang baru keluar dari minyak. Sekarang, palingan yang panas itu layar handphone akibat update status yang gak penting.

Masalah ideologi sekarang lebih banyak di X, dan percayalah, lebih banyak yang peduli dengan siapa yang jadi trending topic dari pada siapa yang mimpin negara.

Begitulah, wak! Hebohnya 30 September tahun ini mungkin gak seheboh dulu, tapi jangan salah! Kita tetap menunggu-nunggu apakah fenomena ini akan balik lagi atau gak.

Siapa tahu, nanti ada remake film G30S/PKI versi CGI dengan soundtrack dari boyband Korea! Satu hal yang pasti, kita masih suka nonton drama. Entah itu drama sejarah, drama politik, atau drama percintaan ala sinetron ibu-ibu siang hari.

 

 

 

#camanewak