POTO : dr Aisyah Dahlan (Ist)
Pewarta/editor : Tim liputan/red
JAKARTA – RADARKALBAR. COM
BANYAK faktor yang memengaruhi naik-turunnya hasrat setiap pasangan, baik itu dari pihak suami atau pun isteri. Misalnya karena faktor kesehatan, stress dan sejumlah hal lainnya. Jadi pasang surut hubungan suam-istri adalah hal lumrah dalam perkawinan.
Kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Karena hal itu akan dapat merusak keharmonisan rumah tangga.
Masa-masa seperti inilah yang membuat perempuan lebih tertarik untuk berhubungan intim.
“Siapa yang mens pertama ditandai. Masa ovulasi itu biasanya didapati di setengahnya antara mens hari pertama bulan itu ke hari pertama bulan berikutnya,” ujar dr Aisah.
Misalnya durasi menstruasi 24 hari sekali, maka di hari kesebelas, dua belas dan tiga belas adalah masa ovulasi.
Pada saat itulah, muncul birahi wanita yang terkadang tak disadari istri.
“Dan tanpa bunda rasa, sebetulnya Allah kasih cantik fisik kita pada saat itu. Bokong agak lebih besar, dada lebih berisi. Mungkin bunda nggak pernah rasa ya?,” tanyanya.
“Saya setelah belajar baru tahu, ternyata wajah kita lebih cerah, lebih ceria dipersiapkan Allah untuk mengajak suaminya berhubungan intim dan mau saat itu.”
Saat itu, jelas dr. Aisah, telur di dalam rahim tengah matang dan keluar untuk menunggu sperma.
Setelah mengetahui ilmunya, dr. Aisah berharap istri dapat mengerti dan lebih nyaman melakukan hubungan dengan suaminya. Sehingga, saat seorang wanita sudah merasa cantik saat berovulasi, dia pun siap memuaskan dan menuntaskan hasrat pasangannya.