FOTO : Jefray Raja Tugam anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Partai Demokrat
Pewarta : Sutarjo
radarkalbacom, SEKADAU – Dampak banjir kian mulai terasa, sebab hampir 3 pekan banjir menghantui wilayah dataran rendah di Kabupaten Sekadau.
Pada tiga kecamatan paling timur di Kabupaten Sekadau itu, masing-masing Belitang Hilir, Belitang dan Belitang Hulu sudah mulai kesulitan bahan makanan seperti beras dan lain-lain.
Meski tidak terdampak banjir, warga Belitang Hulu juga kena dampaknya pasalnya suplai barang-barang keperluan dapur stoknya sudah mulai menipis akibat macetnya sarana transportasi ke wilayah tersebut.
“Truk-truk pengangkut sembako lewatnya dari Kecamatan Belitang Hilir, saat kondisi jalan di pasar Sungai Ayak sudah terendam sejak lama. Sehinga truk-truk ekspedisi yang mengangkut bahan kebutuhan ke Belitang dan Belitang Hulu tidak bisa lewat,” ungkap Jefray Raja Tugam salah seorang anggotanya DPRD Kabupaten Sekadau kepada media ini, Jumat (12/11/2021) di Sekadau.
Menurut dia, jika kondisi air dalam beberapa hari belum bisa surut, maka warga di sana bisa kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, diperlukan langkah kongkrit untuk mengatasinya keadaan di sana, maka dari itu diminta kepada instansi terkait segera mengecek suplay sembako ke wilayah tersebut.
“Sekarang di toko-toko bahan makanan seperti sudah mulai langka, Bahkan stok di toko ada juga yang sudah habis. Kita kwatir jika keadaan ini terus dibiarkan maka dampaknya akan sangat mengerikan,” Jefray.
Dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau, Emanuel melalui Kepala Bidang Perdagangan, Jihon mengatakan pihaknya bersama Dinas DKPPP dan Satgas Pangan dari kepolisian, pada Jumat (12/11/2021)telah melakukan pengecekan barang kebutuhan pokok di gudang-gudang yang ada.
Dari hasil pantauan kami di lapangan stok untuk sementara aman.
“Untuk sementara stok kebutuhan bahan makanan yang ada di gudang di pasar-pasar Sekadau masih aman untuk sementara,” kata Jihon.
Hanya saja sambung dia, kalau suplai ke sana terkendala mengalam kendala yakni ponton dan kapal ferry untuk penyebrangan tidak beroperasi sementara kondisi banjir.
“Nanti coba hubungi pihak Dinas Perhubungan,karena sebenarnya itu yg menjadi kendala,” kata Jihon.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan M.Yasin ketika dikonfirmasi terkait tidak beroperasi ponton penyeberangan di Sungai Ayak mengatakan pihaknya juga sudah turun langsung kelapangan untuk melihat kondisi di lapangan. Hanya saja untuk mengoperasikan ponton penyeberangan saat tidak ada tempat untuk sandar, baik kapal ferry maupun ponton, karena hampir seluruh tepian Sungai Ayak terendam banjir.
“Kita sudah koordinasi dengan Kabag Ekon Setda Sekadau. Memang, ada permintaan untuk sandar ponton di depan Kantor Camat Belitang Hilir, namun setelah dilakukan survei ke lapangan ternyata kondisi sandaran sangat tidak layak. Karena banyak warung dan bangunan yang menghalangi Ferry atau ponton lewat. Apabila dipaksakan sangat beresiko menabrak bangunan milik warga,” ungkapnya.
Editor : Antonius