FOTO : Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat menyampaikan sambutan (Ist)
redaksi – radarkalbar.com
JAKARTA – Transformasi digital saat ini tidak terelakkan, teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi pilar krusial dalam pengelolaan komunikasi publik pemerintah maupun korporat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memberikan perhatian untuk praktisi kehumasan Indonesia.
Menurutnya, praktis kehumasan saat ini perlu lincah dan adaptif di tengah perubahan yang terjadi.
“Kalau dahulu, kesibukan public relations hanya berkutat pada rilis dan artikel di media. Kini, ruang digital membuka cakrawala baru dan mengubah cara dunia mencari informasi. Teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), automasi dan segala bentuk platform digital menjadi bagian erat dalam kehumasan,” ungkapnya, saat memberikan sambutan kunci pembuka dalam opening Indonesia Public Relations Summit 2023 “Innovation for Reputation “, berlangsung di Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023).
Menurut Menkominfo praktisi kehumasan secara global melakukan banyak inovasi untuk mengejar perubahan zaman. “Mereka dituntut untuk memiliki agility dan adaptability, dua kata kunci untuk bertahan di tengah arus deras transformasi digital,” tandasnya.
Mengutip survei Statista pada musim semi 2023, sebanyak 28 persen praktisi kehumasan di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Asia telah menggunakan teknologi AI. Selain itu, 33 persen dari para profesional PR di dunia berencana untuk mengeksplorasi ekosistem AI seperti ChatGPT dan DALL-E dalam pekerjaan.
“Industri PR global diproyeksikan akan bernilai sekitar 107 miliar dolar Amerika pada tahun 2023, naik 6,6 persen dari sekitar 100,4 miliar dolar Amerika pada tahun sebelumnya. Angka tahunan ini juga diperkirakan akan terus berkembang dalam tahun-tahun berikutnya dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate – CAGR) sebesar 5,7 persen, sehingga akan melampaui 133 miliar dolar pada tahun 2027,” jelas Menteri Budi Arie.
Berkaitan dengan pertumbuhan yang pesat tersebut, Menkominfo menunjukkan arti penting kolaborasi berbasis data agar tugas, peran serta peluang mengukir reputasi yang baik dapat terlaksana dengan baik. Menteri Budi Arie mengapresasi pertemuan ini sebagai slah satu bagian dari kolaborasi praktisi kehumasan Indonesia.
“Saya sangat antusias melihat para praktisi PR baik dari pihak swasta maupun pemerintah berkumpul di sini untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan inspirasi. Saya beserta seluruh jajaran Kementerian Kominfo berkomitmen untuk terus menjalankan strategi komunikasi yang berbasiskan data dan berkolaborasi dengan para mitra serta pemangku kepentingan lainnya,” ungkapnya. (info publik.go.id)