Oleh : Rosadi Jamani [Dosen UNU Kalimantan Barat]
IKLAN dulu ya, tulisan saya “Pasca Wafat, Banyak Bertanya, Apakah Ada Tahlilan?” di Tiktok saya (Rosadi Jamani) sudah ditonton 111,9K dikomentari 1.284 kali sangat FYP.
Kalau ngomongin perut buncit, jadi nyindir diri sendiri. Baiklah, sesama perut buncit sini ya. Saya nak ngulik soal kandungan lemak yang jadi ciri khas kaum yang sering disapa “Bos”.
Sambil santai menikmati malam minggu plus kopi susu kampung di Kopikoe Pontianak yok kita bahas soal perut buncit, gemuk, alias obesitas.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, profesi dengan angka prevalensi obesitas tertinggi di Indonesia adalah… drum roll, please… PNS, TNI, Polri, dan pekerja BUMN! Maaf kalau ada ngenak ya.
Angka prevalensi obesitas pada profesi tersebut mencapai 32 persen. Sementara itu, mereka yang hobi rebahan alias pengangguran, dengan semangat yang tidak kalah bersaing, menduduki posisi kedua dengan prevalensi 29,9 persen.
Fenomena ini sungguh mengejutkan, laksana melihat kucing memakai dasi kupu-kupu. Bagaimana bisa profesi yang biasanya identik dengan fisik prima dan kebugaran tingkat dewa malah merajai kompetisi timbangan?
Mari kita bongkar bersama beberapa faktor yang membuat mereka mendadak jadi bintang dalam urusan lemak:
Pertama, Sedentari. Ternyata duduk manis di kantor sambil mengetik surat dinas dan laporan bisa menambah berat badan dengan cepat. Begitu banyak rapat, begitu sedikit jalan kaki.
Kedua, Stres. Meskipun penampilan mereka tenang, batin mereka mungkin saja menjerit. Stres dari tugas negara yang menumpuk bisa mengubah mereka menjadi pencari pelarian pada camilan manis dan gorengan gurih.
Ketiga, Pola Makan. Jadwal kerja yang tak menentu dan kelezatan makanan cepat saji yang menggoda menjadikan kantin kantor sebagai spot favorit. Makan siang cepat jadi makan siang berat.
Keempat, Kurangnya Kesadaran. Beberapa mungkin mengira, “Ah, sehat nanti saja, yang penting negara aman dulu!” Kurangnya kesadaran ini membuat mereka lupa bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari menjaga negara.
Nah, agar tidak terus-terusan memimpin dalam kompetisi ini, berikut beberapa tips agar para PNS, TNI, dan Polri tetap sehat dan bugar:
Pertama, Aktivitas Fisik. Ingatlah pepatah, “Lebih baik keringatan di gym daripada keringatan mencari ukuran celana yang baru.” Luangkan waktu untuk olahraga ringan, meskipun hanya berjalan-jalan di sekitar kantor.
Kedua, Pola Makan Sehat. Ganti cemilan kantor dari donat dan keripik ke buah-buahan dan kacang-kacangan. Dan ingat, makanan cepat saji memang cepat, tapi cepat juga menambah berat badan.
Ketiga, Kurangi Stres. Coba teknik relaksasi seperti meditasi atau mungkin menekuni hobi baru. Siapa tahu, berkebun atau bermain musik bisa jadi solusi!
Keempat, Pemeriksaan Kesehatan Rutin. Jangan tunggu sampai celana tak muat lagi. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau kondisi tubuh.
Akhir kata, setiap individu itu unik. Jadi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik. Jangan lupa, menjaga kesehatan itu ibarat menjaga negara, harus dilakukan dengan sepenuh hati!
Selamat menikmati malam minggu kawan. Jangan lupa esok kita sama jogging ya!
#camanewak