6 Jenderal TNI/Polri Gabung ke PDI P

POTO : Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto (Ist)

Pewarta/editor : Tim liputan/red

JAKARTA – RADARKALBAR. COM

SEDIKITNYA enam purnawirawan jenderal dari institusi TNI dan Polri bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Keenam jenderal tersebut yakni Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip.

Lalu ada Irjen Pol (Purn) H Fakhrizal yang pernah menjabat Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolda Sumatera Barat.

Selain keenam purnawirawan tersebut, ada 198.354 anggota baru PDI Perjuangan. Mereka mengikuti pembekalan partai bagi anggota baru pada Minggu (30/10/2022).

“Ini adalah rangkaian kursus politik bagi anggota baru yang tahun ini sebanyak 198.354 dan pada batch pertama ini dilakukan secara hybrid sebanyak 1.000 orang. Mengapa 1.000 orang? Karena kapasitasnya memang begitu dan dilakukan terus menerus di bawah tanggung jawab Pak Djarot,” ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Sekolah PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022).

Selain itu, ada seorang atlet wanita lapangan tenis, Yayuk Basuki, yang juga bergabung sebagai kader PDI Perjuangan.

Menurut Hasto, para anggota baru itu bergabung secara sukarela atas kesadaran diri sendiri.

Hasto menekankan, ketika mereka sudah resmi berabung PDI-P dan menerima kartu tanda anggota (KTA), mereka harus menyatukan diri dengan partai dan meluruhkan kepentingan pribadinya.

“Sesuai konstitusi kita. Mereka masuk PDI Perjuangan prinsipnya sukarela. Karena mereka memahami bagaimana ideologi PDI Perjuangan, bagaimana sejarah PDI Perjuangan bahkan ada emosional bonding dengan PDU Perjuangan sehingga mereka bergabung karena prinsip sukarela,” kata dia.

Ia juga berharap, setelah bergabung, para anggota baru memiliki kesadaran organisasi PDI Perjuangan dan ideologi yang berdasarkan pada Pancasila.

“Kemudian ketiga kesadaran politik tentang bagaimana mencapai cita-cita adil dan makmur pemahaman terhadap ide hukum Bung Karno, gagasan trisakti Bung Karno,” kata Hasto. (riz)