Pertamina Sebut Stock BBM Aman, Kuota Terpenuhi, Sekjen FWLSM Indonesia Kalbar Bilang Gini

FOTO : pengurus PWKS (Ist)

SANGGAU – radarkalbar.com

SEMPAT viral berita terkait “menghilang” BBM jenis Pertalite pada sejumlah SPBU di Kabupaten Sanggau menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, ujungnya memantik polemik.

Pasalnya, pihak Pertamina membantah jika BBM jenis Pertalite ini susah didapatkan alias “menghilang” pada sejumlah SPBU saat itu.

Dalam keterangan tertulisnya, Sekjen Forum Wartawan & LSM Kalbar Indonesia, Wawan Daly Suwandi mengatakan pihak pertamina yang bertanggung jawab atas penyaluran dan distribusi BBM terhadap sejumlah SPBU yang ada terutama di wilayah Kabupaten Sanggau harus bisa menjelaskan terhadap masyarakat, jangan hanya bilang aman ” kuota terpenuhi saja “.

Buktinya kata pria yang akrab disapa Wawan ini, warga susah mendapatkan Pertalite saat itu. Terlebih lagi jika waktu pagi hari, petugas SPBU beralasan habis. Dan yang ada hanya Pertamax. Itupun jika ada.

“Jadi, jangan hanya bicara data dan duduk di belakang meja. Tapi turun dan cek ke lapangan atau lakukan monitoring dan pengawasan, supaya bisa melihat kenyataan serta realita yang ada di sejumlah SPBU,” cetusnya dengan mimik wajah serius.

Diketahui, sebelumnya menghilang dan atau penjualan BBM di SPBU digantikan dengan jenis Pertamax saat perayaan Natal 2013 dan menjelang Tahun Baru 2024 menjadi trending berita pada sejumlah portal media online.

Pria yang juga Ketua Persatuan Wartawan Kabupaten Sanggau (PWKS) tersebut menegaskan pihaknya bersuara hanya menyampaikan sesuai peran serta fungsinya dalam melakukan kontrol sosial.

Menurut Wawan, selama ini terindikasi adanya dugaan penyimpangan penjualan yang dilakukan oleh beberapa oknum pegawai atau oknum managemen di SPBU.

Namun, ia menilai pihak Pertamina sepertinya hanya “tutup mata” dan diam saja tanpa melakukan tindakan apa -apa.

Terlepas dari itu, sambung Wawan berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya dari berbagai sumber menyebutkan menghilangnya BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU saat itu.

Kuat dugaan dipicu adanya kebijakan atau aturan dari Pertamina yang menekankan dan mengharuskan sejumlah SPBU dapat memenuhi kuota penjualan BBM jenis Pertamax.

Disisi lain pasokan BBM jenis Pertalite ke sejumlah SPBU dikurangi dan dialihkan, penjualan ke BBM Pertamax

“Info yang kita dapat demikian. Jadi untuk memenuhi penjualan Pertamax, dikurangi lah pasokan Pertalite. Nah, tentunya warga secara tidak langsung dipaksa untuk membeli Pertamax, agar kuota penjualan tercapai,” bebernya.

Namun demikian sambung Wawan mengaku di SPBU BBM jenis Pertalite langka. Tetapi pada sejumlah pengecer, bahkan ada yang lokasinya dekat SPBU, untuk BBM jenis Pertalite ini ada jual dengan harga kisaran Rp 13.000 per liter.

“Sekali lagi kita minta Pertamina untuk secara rutin melaksanakan pengecekan atau monitoring terhadap sejumlah SPBU yang ada. Dan jangan hanya bilang aman ‘kuota terpenuhi ‘ atau stok aman. Tetapi bagaimana kondisi di lapangan, bisa saja sebaliknya,” pungkasnya dengan mimik wajah serius. (SrY)