GDKT ke – VIII di Tinting Boyok Resmi Ditutup, Ini Pesan Paulus Subarno

FOTO : Ketua Perkumpulan Ayongto Ketungau, Paulus Subarno memukul gong menandakan penutupan GDKT ke – VIII di Tinting Boyok [doni].

Doni – radarkalbar.com

SEKADAU – Gawai Adat Dayak sub suku Ketungau Tesaek (GDKT) ke – VII Tahun 2024, berlangsung di Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, Sekadau pada Minggu (30/6/2024) resmi ditutup.

Kegiatan ini ditutup Ketua Perkumpulan Ayongto Ketungau, Paulus Subarno. Tampak hadir Anggota DPRD Sekadau dari Partai Hanura, Abun Tono dan Yosef Sumardi dari Fraksi Persatuan, Kades Tinting Boyok, Pastor.

Rangkaian memeriahkan gawai ini digelar berbagai perlombaan diantaranya Lomba Tari, Pemaparan Adat, Pangkak Gasing, Ketapel, Menyumpit, Lantek.

Dari hasil cabut undi pada GDKT ke -VIII tersebut. Maka di untuk penyelenggara kegiatan serupa pada Tahun 2025 berlangsung di Dusun Lamau atau menjadi tuan rumah selanjutnya.

Ketua panitia gawai, Dono mengatakan, GTKT adalah kegiatan tahunan yang rutin dilaksanakan anak-anak muda, dari berbagai Stasi di Kecamatan Sekadau hulu dan partisipan dari luar kecamatan.

“Tiap tahun digelar. Tujuannya agar anak-anak muda tidak lupa adat istiadat terkait budaya suku Dayak Ketungau,” ungkapnya.

Sementara, Ketua Paguyuban Ayongto Ketungau, Paulus Subarno yang juga merupakan anggota DPRD Sekadau mengatakan, bukan hanya orang Ketungau yang menikmati GDKT. Namun kedepannya orang-orang luar biasa datang menikmati ini.

Ia juga merilis tarian kolosal supaya anak-anak muda terus berkreasi terkait budaya. Guna untuk dipublikasikan di media sosial supaya orang luar mengenal namanya budaya dan tradisi adat Dayak Ketungau Tesaek.

Salah satunya melalui pemaparan adat setempat, yang merupakan digelar dalam kategori perlombaan yang diutamakan.

“Budaya harus terus dikembangkan. Dan anak muda datang ke gawai bukan untuk beramai-ramai saja. Namun untuk mengenal budaya lebih baik,” pintanya.