FOTO : saat diskusi panel literasi beretika Pemilu 2024 (dok)
Pewarta/editor : tim liputan/red
PONTIANAK – radarkalbar.com
BERBAGAI hal yang harus diperhatikan oleh kaum milenial dalam berinteraksi di media sosial.
Kaum milenial harus pandai – pandai memilah dan memilih informasi yang benar.
Karena saat ini banyak oknum yang menyalahgunakan media informasi untuk kepentingan pribadi.
Merujuk hal – hal tersebut, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengingatkan kaum milenial agar mulai dari diri sendiri dengan jujur, jika menyebar informasi pada dunia maya. Contohnya kecilnya tidak menggunakan akun palsu.
“Kaum milenial mesti mempunyai kemampuan untuk mengartikulasikan diri secara positif, dalam berinteraksi dalam ruang digital. Dan mulai dari kita sendiri mesti jujur, saat ber-media sosial. Gunakan lah akun asli, bukan dikendalikan robot atau apalah namanya,” ungkap Muda saat menjadi pemateri pada Diskusi Panel Literasi Beretika” di Hotel Ibis, Pontianak (25/10/2023).
Selain menghadirkan Muda Mahendrawan, panitia diskusi yang diikuti berbagai kalangan ini, menghadirkan Anggota Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin, Ketua KPU Kalbar, MS Budi, Komisioner Bawaslu Kota Pontianak, Erwin Irwan dan utusan Subdit Siber Polda Kalbar, Kompol Asep Mustofa Kamil.
Muda menjelaskan, hal – hal palsu oleh seseorang saat ber-media sosial, maka akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, dalam rentang waktu lama.
“Nah, makanya kita mesti mengembangkan terus literasi, narasi yang beretika,” cetusnya.
Ia juga berpesan kepada kaum milenial untuk tidak menghabiskan waktunya dengan gadget.
Jika dahulu, kaum muda dalam kesehariannya bersentuhan langsung dengan alam. Karena bermain dan beraktivitas langsung dengan alam.
“Maksudnya, jangan sampai gadget membuat kita asing dengan lingkungan sekitar. Jangan habiskan waktu dengan gadget. Jika dahulu anak-anak langsung bersentuhan dengan alam. Untuk itu, kedepannya perlu menghadirkan orisinilitas dalam berliterasi pada dunia maya,” ingatnya.
Diketahui, dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi telah menggeser pola-pola interaksi komunikasi di ruang publik.
Sumber informasi dan berita yang selama ini disediakan oleh media massa atau media konvensional banyak diambil peran oleh media sosial yang menjadi sumber-sumber informasi baru.
“Pesatnya perkembangan teknologi informasi, yang salah satunya ditandai dengan kehadiran media sosial sebagai sarana bersosialiasi, berkomunikasi dan menyebarkan informasi, telah mengubah cara kita berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Namun, kita kembali mengingatkan agar kita tidak boleh dengan mudah percaya apa pun yang ada di media sosial, terutama informasi yang belum teruji kualitas dan kebenarannya di ruang digital,” pungkasnya.