Menanti Terang di Ujung Kampung, 60 KK di Lingkungan RT : 02 Mayak Engkare Cempedak Tayan Hilir Masih Hidup dalam Gelap

FOTO : Ketua RT : 02/02 Dusun Cempedak, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar [ ist ]

SerY TayaN – radarkalbar.com

SANGGAU – Malam turun cepat di Kampung Mayak Engkare, Dusun Cempedak, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Akan tetapi, begitu matahari tenggelam di balik rimbun pepohonan, kehidupan pun melambat.

Di RT 02/RW 02, gelap bukan sekadar kondisi cuaca. Gelap adalah kenyataan sehari-hari. Hingga hari ini, sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) di wilayah ini masih belum menikmati aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Kalau malam, kami hanya mengandalkan lampu minyak atau genset yang dipakai bergantian,” ujar Ronald Yohanes Sinlae, Ketua RT 02 RW 02, Kamis (29/5/2025).

“Anak-anak belajar di bawah cahaya redup, dan kami orang tua harus mengatur kebutuhan rumah tangga tanpa penerangan memadai,” timpalnya.

Kampung Mayak Engkare merupakan lingkungan RT, bagian dari Desa Cempedak, berada di wilayah Kecamatan Tayan Hilir, yang hanya kisaran 2,5 Kilometer (Km) dari jalan raya Tayan – Batang Tarang.

Meski perkembangan telah menyentuh banyak desa di Kalimantan Barat, namun nyatanya sebagian warga seperti di kampung ini masih menanti terang harfiah maupun simbolik.

“Kami bukan tak ingin maju, tapi kami butuh perhatian. Sudah lama melalui Pemerintah Desa mengajukan permohonan agar PLN masuk ke sini, tapi belum ada kepastian,” ungkap Ronald dengan nada lirih.

Ketiadaan listrik tidak hanya menjadi penghalang bagi kenyamanan, tetapi juga menghambat kemajuan.

Aktivitas ekonomi terbatas hanya pada siang hari. Anak-anak sulit belajar, sementara ibu-ibu kesulitan menyimpan bahan makanan karena tidak ada kulkas.

Beberapa warga yang mampu membeli genset harus merogoh kocek dalam untuk membeli bahan bakar.

Di tengah keterbatasan, harapan belum padam. Ronald dan warga terus berupaya menyuarakan kondisi mereka.

Karena mereka percaya, suatu hari nanti, listrik akan datang membawa perubahan dan kesempatan yang selama ini tertahan.

“Kami tahu tidak mudah. Tapi kami hanya ingin didengar. Kami ingin anak-anak kami bisa tumbuh dengan kesempatan yang sama seperti di kota,” kata Ronald, matanya menerawang ke langit.

Kisah Kampung Mayak Engkare di Dusun Cempedak adalah potret kecil dari banyak daerah lain di Kalbar yang masih menanti terang.

Di era digital ini, masih ada titik-titik gelap yang luput dari sorotan. Dan mungkin, dari sinilah cerita perubahan bisa dimulai dari suara-suara yang tak menyerah untuk didengar.

Atas kondisi itu, Ronald berharap ada perhatian dari PLN Sanggau untuk sesegera mungkin mengaliri listrik di wilayah tersebut.[ red]

Editor/publisher : SerY TayaN

Share This Article
Exit mobile version