Kolam Limbah PT ASL Tayan Jebol, Ribuan Ikan Mati, 60 KK Warga Kuala Tebang Terancam Hilang Mata Pencaharian

POTO : kondisi ikan yang mati diduga akibat pencemaran limbah PT ASL di Tayan Hilir (red**)

Pewarta/editor : Sery Tayan

SANGGAU – RADARKALBAR.COM

KOLAM limbah PT Agri Sentral Lestari (PT ASL), terletak di Dusun Danau Teluk, Desa Cempedak, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau jebol, sejak Minggu (23/4/2023).

Namun, dampaknya baru “tercium” pada Selasa (25/4/2023). Setelah warga menemukan ribuan ikan mati mengapung pada sejumlah anak sungai.

Dampak dari limbah ini, terindikasi telah mencemari Sungai Batang Tebang dan Kuala Tebang. Selain itu, akibatnya mengancam mata pencaharian warga yang berprofesi sebagai nelayan pada wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil rekaman video dan poto-poto ke redaksi radarkalbar.com terlihat warga kesal melihat ikan mati, baik dalam keramba maupun yang sudah mereka bawa naik ke darat.

Bahkan, dalam video berdurasi 2,50 menit terlihat warga menyusuri anak sungai, sembari menunjukan banyaknya ikan-ikan yang mengampung mati.

“Ini kami sedang menyusuri sungai, banyak sekali ikan mati, akibat jebolnya kolam limbah PT ASL,” sebut si pengambil video tersebut.

60 KK Warga Kuala Tebang Terdampak

Kepala Desa Melugai, Gusti Zakaria membenarkan jebolnya kolam limbah tersebut. Bahkan, warganya yang berada pada Dusun Kuala Tebang sebanyak 60 kepala keluarga (KK) terdiri 2 RT mengalami dampak yang cukup parah.

“Untuk warga RT I selain terganggu mata pencaharian, karena sebagai nelayan. Dan ikan dalam keramba mereka mati. Namun, mereka terancam atau krisis air bersih. Karena limbah tersebut mengalir pada Sungai Kuala Tebang,” bebernya.

Selanjutnya kata Gusti Zakaria, untuk warga RT 2 mata pencaharian yang terganggu. Bayangkan saja, akibat limbah itu ribuan ikan yang berada pada dasar sungai mati terapung.

“Nah, untuk warga RT 2 mata pencaharian mereka yang terancam. Bayangkan, Ribuan Ikan Mati itu. Kapan baru bisa normal kembali stock ikan serta habitat lain di Sungai Kuala Tebang itu,” ungkapnya kesal.

Menurut Gusti Zakaria, warga Dusun Kuala Tebang telah melayangkan tuntutan ke manajemen PT ASL terkait dampak yang timbul karena limbah tersebut.

“Sudah, warga Dusun Kuala Tebang buat tuntutan ke manajemen perusahaan. Bagaiamanpun mesti bertanggungjawab,” ujarnya.

Perintahkan 2 Kasi Cek Lokasi

Camat Tayan Hilir, Poheng Gew mengatakan dirinya secara resmi tidak mendapatkan laporan dari pihak manapun. Terkait kejadian jebolnya kolam limbah PT ASL tersebut.

Namun, begitu ada informasi, dirinya berinisiatif mengirimkan Kasi Trantib dan Kasi Ekbang untuk mengecek ke lokasi.

“Secara resmi Kecamatan tidak mendapatkan laporan. Namun, begitu saya tahu ada informasi itu hari Jumat, pas saya dalam perjalanan ke luar. Nah, saya Perintahkan Kasi Ekbang dan Kasi Trantib cek ke lokasi. Ternyata ada pertemuan antara warga dan perusahaan,” tulisnya via whattshApp

Sementara, saat redaksi radarkalbar.com berusaha mengkonfirmasi kepada Asisten Kepala PT ASL Purwanto, sekitar pukul 11.12 WIB, pada nomor 081366280…tidak memberikan respon. Pesan via whattshApp yang terkirim, hanya kena baca tanpa memberikan balasan.