Begini Penjelasan Polda Kalbar, Soal Video Viral Ricuh Partisipan Kongres HMI di Simpang Ampar dan Asrama Haji

FOTO : Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya (Ist)

PONTIANAK – radarkalbar.com

POLDA Kalbar menyampaikan klarifikasi terkait adanya video viral ulah oknum partisipan kongres HMI ke – XXXI dan munas Kohati ke – XXV di Pontianak, pada Jumat (24/11/2023).

Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto melalui Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Raden Petit Wijaya, dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (28/11/2023) meluruskan terkait video kericuhan di Asrama Haji Pontianak yang menampung partisipan kongres HMI dan munas Kohati.

Kemudian video orasi di Simpang Ampar, Kecamatan Tayan Hilir, Sanggau dan penjarahan oleh oknum yang diduga simpatisan kongres HMI pada salah satu minimarket saat perjalanan menuju Pontianak.

“Kejadian tersebut memang terjadi. Namun sudah diatasi dan diselesaikan oleh Bapak Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto, S.IK., M.H.,. Kemudian, dari perwakilan panitia juga berjanji akan menyampaikan permohonan maaf secara tertulis kepada masyarakat Kalbar yang akan disampaikan melalui media,” ungkapnya.

Selain itu kata Petit, terhadap keributan di Asrama Haji yang sampai terinjak-injaknya kotak nasi yang disediakan oleh Polda Kalbar.

Hal itu, karena ada selisih paham antara para simpatisan sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan kotak nasi yang berada di kerumunan mereka menjadi terinjak-injak.

” Jadi bukan karena kesengajaan untuk mereka injak-injak kotak nasi itu,” cetusnya.

Selanjutnya sambung Petit, terjadinya orasi dan pengambilan barang-barang di minimarket yang diduga dilakukan oleh oknum rombongan partisipan tersebut, sudah diselesaikan dan dibayar oleh Kapolda Kalbar melalui Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusumah.

“Saya menghimbau kepada masyarakat Kalimantan Barat untuk tidak terpancing terhadap persoalan tersebut. Namun apabila selama penyelenggaraan kongres masih ada perilaku-perilaku yang demikian, agar segera disampaikan kepada kami atau ke kantor-kantor kepolisian terdekat,” imbaunya.

Ia berharap agar hal tersebut tidak terjadi lagi di wilayah Kalimantan Barat.

Kemudian, sebagai tamu di Kalimantan Barat, Ia mengingatkan agar para peserta dan partisipan dapat menghormati dan menghargai masyarakat setempat dengan menunjukkan sikap yang ramah dan santun.

“Sesuai prinsip masyarakat Kalimantan Barat apabila kita berkunjung maka ada semboyan ramah dari masyarakat Kalimantan Barat yaitu “Awak Datang Kamek Sambot,” ucapnya.

Menurut Petit, semboyan Awak Datang Kamek Sambot adalah ungkapan ramah dari masyarakat Kalimantan Barat dalam menyambut tamu yang datang.

” Tamu yang datang baik-baik akan diterima dengan baik disini. Untuk itu mari kita saling menghormat adat istiadat Kalimantan Barat. Jika ingin dihormati dan dihargai oleh masyarakat Kalimantan Barat ini,” cetusnya. (SrY/rls/red)