FOTO : pesawat yang akan melaksanakan pengangkutan orang dan barang menuju antar kabupaten di Papua (Ist)
Pewarta/editor : Tim redaksi
PAPUA – radarkalbar
DIPICU kenaikan avtur merupakan bahan bakar pesawat, menimbulkan dampak luas terhadap berbagai komoditi di Papua. Tak terkecuali di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Naiknya avtur tersebut, jelas berdampak pada harga tiket pesawat. Tak ayal harga sejumlah barang pun naik, termasuk semen ikutan naik.
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, mengatakan akibat dari kenaikan BBM jenis avtur aktivitas penerbangan warga menurun. Dan, harga barang material di daerah pegunungan tengah Papua meningkat.
Ia menuturkan, tingginya harga tiket pesawat berdampak pada naiknya harga angkut barang dari sebelumnya Rp19 ribu per kilogram menjadi Rp23 ribu per kilogram.
Lanjutkan Trans Papua
Saat ini, pihaknya sudah menyampaikan agar pemerintah pusat melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua yang menghubungkan Jayapura ke Pegunungan Bintang yang kini proses pengerjaannya tersisa 173 kilometer.
Pihaknya berharap dengan adanya pembangunan Jalan Trans Papua tersebut dapat menekan tingginya harga barang di wilayah itu.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura, Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura terjadi penurunan penumpang harian sebesar 15 persen hingga 20 persen.
Sementara itu Pelaksanan Tugas Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua Derek Hegemur mengatakan kenaikan BBM avtur akan memicu kenaikan beberapa produk.
Dia menjelaskan, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa memberikan subsidi harga tiket bagi masyarakat Papua yang sangat membutuhkan transportasi udara.
“Untuk sektor jasa kami akan mengambil langkah-langkah teknis dari instansi terkait,” ujarnya.