Pontianak, radar -kalbar.com- Limbah atau sampah plastik sudah menjadi isu dunia. Kampanye antisampah plastik digaungkan di mana-mana. Tidak ketinggalan Fakultas Teknik Universitas Panca Bhakti (FT UPB) merasa terpanggil untuk berkiprah dalam mengatasi sampah plastik. Salah satunya menjadikan sampah plastik menjadi paving block.
“Kita tidak ingin sampah plastik terbuang begitu saja dan mencemari lingkungan. Kita mencoba pelopori menjadi sampah plastik menjadi paving block. Upaya ini sekaligus menumbuhkan semangat kewirausahaan mahasiswa yang sejalan dengan Era Global 4.0,” kata Ketua Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) FT UPB, Ranty Christina ST MT, Selasa (28/1/2020).
Dijelaskan Ranty, program tersebut muncul dalam kegiatan Sosialisasi dan Workshop Guna Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pada Era Global 4.0. Inilah bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan Skema Program Kemitraan Masyarakat. Dilakukan oleh Dosen FT UPB untuk mahasiswa.
“Kita mencoba mengajarkan mahasiswa FT UPB dengan pengenalan pembuatan paving blok berbahan limbah plastik. Bahan dari sampah plastik tentunya murah dan mudah didapat. Kemudian, kalau mau dijadikan usaha untuk memulai,” jelas Ranty yang didampingi Ika Muthya Anggraini ST MPH dan Hezlina Syahwanti M Si.
Mahasiswa FT sebagai perwakilan dari kalangan milenial banyak hadir dalam kegiatan yang bertema “Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Paving Blok Untuk Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pada Kalangan Milenial Di Era Digital 4.0”. Kegiatan digelar di Gedung Fakultas Teknik UPB, 16 Desember 2019 lalu.
“Kita ingin membuka pola pikir mahasiswa. Era Digital 4.0 sekarang hampir seluruh kegiatan bisa diakses secara online. Tentu menjadi kesempatan besar untuk mereka dalam memulai wirausaha,” harap Ranty.
Pada saat ini pola pikir bahwa lulus kuliah harus kerja di perusahaan harus diubah. Mahasiswa memiliki kesempatan besar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dan kecanggihan teknologi dalam memulai wirausaha. Salah satu contoh produk yang dapat dibuat dengan mudah dan murah adalah paving blok dengan bahan dasar limbah plastik.
“Selain menjadi solusi dalam pencemaran lingkungan, pembuatan paving blok ini juga dapat meningkat nilai guna dan harga dari limbah tersebut. Sehingga ini bisa menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” tambah Ranty.
Jiwa kewirausahaan penting untuk ditumbuhkan mengingat tingkat sarjana pengangguran yang bertambah setiap tahunnya di Indonesia. Mahasiswa memiliki pola pikir bahwa tidak hanya berkerja sebagai pegawai saja yang dapat menghasilkan uang tetapi dengan memulai usaha mereka juga dapat memandirikan finansial mereka kelak.
Workhsop pendampingan dalam pembuatan paving blok juga diperlihatkan kepada mahasiswa. Itu sebagai gambaran proses pembuatan suatu produk tidak semua harus dilakukan dengan alat canggih dan proses yang rumit. Mereka bisa melihat langung dan mencoba membuatnya sendiri.
“Pembuatan paving blok berbahan limbah plastik yang simpel dan tidak memakan waktu cukup lama. Tentunya menjadi gambaran kepada mahasiswa jika mereka mau berusaha mencari tahu masih banyak produk yang dapat mereka buat dengan mudah dan murah. Selain itu mereka juga dapat mencari solusi dari masalah pencemaran lingkungan yang sedang marak terjadi,” tutup Ranty.
Sumber : release