SMSI Gelar Diskusi Nasional, Bahas UU ITE dan Tantangan Media Baru

FOTO : Persiapan ruangan menjelang Diskusi Nasional bertajuk Media Baru dan UU ITE di Kantor SMSI Pusat [ ist ]

Tim redaksi – radarkalbar.com

JAKARTA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) akan menggelar Diskusi Nasional bertajuk “Media Baru dan UU ITE” pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Diskusi ini akan membedah secara mendalam penerapan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta dampaknya terhadap ekosistem media digital seperti podcast dan YouTube.

Ketua Umum SMSI Firdaus menjelaskan, kegiatan ini menjadi ruang edukasi bagi pelaku media baru agar memahami secara menyeluruh aturan hukum yang mengatur aktivitas digital.

“Kita tidak boleh salah langkah dalam menggunakan media digital. Banyak hal yang perlu dipahami agar tidak terjerat pasal dalam UU ITE yang baru,” ujar Firdaus di Jakarta, Senin (27/10).

Diskusi tersebut akan digelar secara hybrid, berpusat di Kantor SMSI Pusat, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, dan diikuti oleh pengurus SMSI dari tingkat pusat hingga provinsi.

Sebagai moderator, hadir Mohammad Nasir, anggota Dewan Pakar SMSI yang juga mantan wartawan senior Harian Kompas.

Empat narasumber berkompeten akan hadir dalam forum ini, yakni:

  • Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI sekaligus Dewan Pembina SMSI.
  • Prof. Dr. Henri Subiakto, S.H., M.Si, Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya dan pakar komunikasi politik.
  • Dahlan Dahi, Anggota Dewan Pers sekaligus CEO Tribun Network.
  • Rudi S. Kamri, konten kreator dan pendiri kanal YouTube Kanal Anak Bangsa TV.

Prof. Reda Manthovani, yang dikenal sebagai akademisi dan praktisi hukum, akan memaparkan sisi hukum dalam penerapan UU ITE. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Pancasila dan sempat melanjutkan studi di Universitas Aix-Marseille III, Prancis.

Sementara itu, Prof. Henri Subiakto akan membahas dinamika komunikasi digital dan etika media, sedangkan Dahlan Dahi dan Rudi S. Kamri akan memberikan perspektif praktis dari sisi jurnalisme digital dan dunia konten kreator.

Firdaus berharap kegiatan ini mampu menjadi forum pencerahan bagi pelaku media agar memahami batas-batas hukum dan menjaga marwah kebebasan pers di era digital.

“SMSI ingin memastikan media baru tetap bisa tumbuh tanpa menabrak aturan hukum yang berlaku,” tegasnya. [ red ]

editor/publisher : admin radarkalbar.com

Share This Article
Exit mobile version