Sakal Benar Nasib Anies

Oleh : Rosadi Jamani [ Dosun UNU Kalimantan Barat]

ANIES Baswedan lagi-lagi harus menahan napas panjang dalam drama politik Jakarta.

Awalnya, yakin banget bakal diusung PKS, eh… malah di tengah jalan PKS-nya kena rayuan maut dari KIM (Koalisi Indonesia Maju).

Anies pun ditinggal sendirian, kayak anak hilang di mall. Ya ampun, kasihan banget!

Tapi, tiba-tiba datanglah sang penyelamat, Putusan MK 60! Anies pun kembali punya harapan untuk maju lagi.

Padahal, doi udah hampir pasrah dan mau cari kerjaan di LinkedIn. Siapa tahu jadi CEO startup, gitu kan?

Nah, mantan capres ini bisa maju, asalkan diusung PDIP. Tapi, di sini juga nasib Anies mirip banget sama PDIP. Sama-sama jadi korban KIM plus.

PDIP juga ditinggal sendirian, nggak bisa ngusung calon gubernur. Sementara partai lain udah habis diborong sama KIM plus, kayak lagi rebutan tiket konser Coldplay.

Untungnya, ada Putusan MK 60 tadi. Anies punya peluang. Begitu juga PDIP. Syaratnya, Anies harus diusung PDIP. Sementara PDIP, bisa saja mengusung Anies, bisa juga kader sendiri.

Cuma, dalam survei suara Anies paling tinggi. Di sini PDIP galau, antara memilih Anies atau kader sendiri.

Banyak mendorong PDIP agar mengusung Anies. Dorongan ini direspos positif oleh partai banteng moncong putih. Luka lama mulai dilupakan. Di mana Anies pernah “musuhan berat” dengan PDIP dan seluruh kadernya.

Permusuhan mereka inilah yang sempat melahirkan “Kampret vs Kodok”. Luka lama ini mulai dilupakan.

Sore tadi rencananya bakal memasangkan Anies dengan Rano Karno. Ya, si Doel bakal balik lagi, tapi kali ini bukan nyari kerjaan di bengkel! Rencananya, pasangan dadakan ini akan diumumkan langsung oleh Megawati sore tadi.

Namun, drama politik memang nggak pernah sederhana. Rencana pengumuman itu tiba-tiba batal.

Anies yang sudah siap dengan baju tenun merah—warna yang pas banget buat nyambungin vibes sama PDIP—harus gigit jari.

Pengumuman ditunda karena masih ada perdebatan di internal partai. Katanya, saking alotnya debat, beberapa anggota PDIP bahkan ngancam keluar partai.

Wah, ini beneran deh, lebih tegang dari acara debat capres di TV!

Anies yang tadi pagi pamitan sama ibu dan istrinya, penuh harap malah dapat kabar nggak sedap. Padahal, sebelumnya udah santer beredar kabar kalau Anies bakal diumumkan bareng sama calon-calon gubernur lainnya, kayak Airin Rachmi Diany di Banten atau Andika Perkasa di Jawa Tengah. Tapi, untuk Anies, hari ini bukan hari yang baik.

Masih belum ada penjelasan resmi dari PDIP soal penundaan ini. Bahkan politisi PDIP kayak Hendrawan Supratikno juga masih bungkam, nggak membalas pesan singkat dari media.

Mungkin lagi sibuk mikir keras, gimana caranya supaya semua pihak bisa terima keputusan partai.

Kita tunggu aja, apakah Anies bakal benar-benar diusung PDIP. Kalau sempat tidak diusung, tamatlah karier politik Anies. PDIP tetap jalan dengan kadernya sendiri. Kisah Anies yang sepertinya menjadi “musuh” paling mahal buat rezim, selalu ada bayang hitam menyelimutinya.

Ya, kita tunggu saya esok, seperti apa nasib Anies.

#camanewak