FOTO : Wakil Bupati Sekadau, Subandrio menyampaikan sambutan saat membuka sosialisasi pencegahan stunting di Desa Sungai Kunyit, Sekadau Hilir (ist)
SEKADAU – radarkalbar.com
WAKIL Bupati Sekadau, Subandrio membuka sosialisasi pencegahan stunting dan pengobatan gratis di Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Selasa (27/2/2024).
Kegiatan ini digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Sekadau, merupakan program pencegahan stunting melalui 1000 hari pertama kehidupan.
Dipilihnya Desa Sungai Kunyit, karena wilayah ini belum melakukan open defecation free (ODF) atau buang air besar sembarang.
Untuk itu, GOW bekerja sama dengan Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau menggelar kegiatan tersebut.
“Kedepannya, sosialisasi jangan ke ibu-ibu saja, namun ke bapak-bapak juga. Stunting adalah gagal tumbuh nya anak, badan tidak sesuai. Penyebab stunting, pertama dari semenjak dalam diri kita seperti faktor makanan (40 persen), kedua lingkungan yang tidak mendukung kita untuk sehat, sanitasi,” ungkap Subandrio.
Menurut Subandrio, stunting bisa dicegah asal ada kemauan. Dan asalkan keluarga hidup sehat dan lingkungan yang sehat.
“Anak stunting menjadi beban keluarga selama hidup, syukur kalau badannya kecil, misalkan otaknya yang jongkok/tidak cerdas, siapa yang mengurus negara,” kata Wabup
Ditambahkan, saat ini ekonomi terkuras untuk memelihara anak stunting. Dan untuk menuju Indonesia Emas, pemerintah pusat telah menggariskan angka stunting di angka 14 persen.
“Kalau ada bidan di desa, agar mendata orang yang mau menikah. Atas yang mau menikah segera lapor ke bidan. Maka pemerintah memberikan bisa asupan gizi,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah daerah memprioritaskan BPJS untuk ibu hamil, dari 6.000 hanya 800 yang terpakai tahun 2023.
Pemkab Sekadau juga mengatur desa agar anggarkan 20 persen dari Dana Desa (DD) untuk ketahanan pangan.
“Nah, jika tidak direalisasikan. Maka kita tidak eksekusi,” timpalnya.
“Kita mulai tahun 2021 menangani stunting. Maka kita minta 1 kecamatan ada 3 desa melakukan ODF dalam 1 tahun. Untuk Camat supaya mendata KK yang belum memiliki WC. Kemudian, koordinasikan dengan Pemkab Sekadau, jika kekurangan dana maka kita bisa membantu,” tegasnya.
Kedepan, angka stunting dari 17 persen. Maka akan diturunkan sesuai target nasional.
Kemudian, Ketua GOW Sekadau, Ny Atriana Wiwin Subandrio mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada program stunting, karenanya ibu hamil dan anak butuh penanganan stunting.
“Ini program ibu-ibu yang memberi asupan dan makanan, tugas langsung dari pusat. Tidak cuma hari ini, kedepan bisa memberikan informasi kepada keluarga dan tetangga,”ungkapnya.
Sementara Camat Sekadau Hilir, Gustar Indarto menyampaikan ada 4 Dusun di Desa Sungai Kunyit itu, terdapat 12 anak stunting pada tahun 2023. Tahun 2024 berjumlah 36 orang. Dan di Dusun Amak terbanyak yaitu 20 orang.
Hadir saat itu, Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB Kabupaten Sekadau, Kades Sungai Kunyit, tenaga-tenaga kesehatan, beberapa organisasi wanita di Kabupaten Sekadau. (Doni)