Paling Diremehkan Ternyata Lolos

Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani

GIMANA rasanya, tidak ada survei pun menempatkannya di atas. Begitu bertarung di lapangan, eh malah lolos, menyingkirkan yang di atas. Semua prediksi meleset. Si mulut besar itu pun angkat koper.

Sedikit gambaran buat Timnas kita di Piala Asia Qatar 2024. Semula paling diremehkan. Dicap paling lemah di antara semua kontestan. Berperingkat paling rendah.

Siapa sangka, besutan STY itu mengejutkan dunia lolos 16 besar untuk pertama kalinya. Sejarah besar pun terukir. Bravo untuk Asnawi cs sudah membuat negeri ini bangga dan gembira.

Seluruh warga Indonesia patut berterima kasih buat Joel Kojo, pemain serang Kyrgistan. Berkat golnya di menit 80 membuat kedudukan imbang 1-1 lawan Oman.

Dengan skor inilah, posisi Timnas bertahan di posisi empat dalam daftar klasemen tiga terbaik dan mendapat tiket terakhir lolos 16. Ibarat peribahasa, lolos dari lubang jarum.

Bukan lolos dari lubang buaya masuk mulut harimau ya. Tak ayal, pemain yang lahir 21 Agustus 1998 jadi trending topic di X.

Beliau kalau datang ke Pontianak, saya akan traktir ngopi di Asiang. Sekali lagi, untuk pemain Liga Super Uzbekistan Dinamo Samarqand berdarah Ghana ini, terima kasih. Namamu selalu ada di hati 270 juta rakyat Indonesia.

Lolosnya Timnas ini mengikuti langkah Thailand. Dua perwakilan Asteng ke 16 besar. Sementara dua lagi, Vietnam dan Malaysia tersingkir alias _balek kampong,_ kate budak Pontianak.

Paling sial Vietnam yang selalu meremehkan Timnas, balek kampong tanpa satu pun point alias nol. Ngomong besar aja ni Nguyen. Peringkatnya melorot sampai tujuh tingkat dan disalip Thailand. Salut buat jiran kita, Malaysia.

Walau tersingkir masih mendingan dibandingkan Nguyen, pulang bawa satu point. Harimau Malaya sukses menahan imbang salah satu raksasa Asia, Korea Selatan 3-3.

Mantap wak. Jangan pedulikan analis yang mengatakan Korsel main sabun. Bisa menahan Korsel itu sudah luar biasa.

Lolos 16, cuma raksasa sudah menunggu, Australia. Inilah lawan Timnas. Lawan negeri tetangga ini berasa lawan klub English Premier League (EPL).

Sebab, semua pemainnya bule. Rada-rada ngeper duluan. Peringkat FIFA Ausie terbaru 23, sementara Timnas di posisi 146. Jauh bangat jaraknya. Tenang kawan, di lapangan penentu sebenarnya, bukan ranking. STY sangat paham soal kekuatan Timnas.

Saya yakin, Pratama Arhan cs bisa mengimbangi negeri kanguru itu. Saya yakin kekuatan doa rakyat Indonesia.

Apa maknanya? Antara di atas kertas (analisis/prediksi) bertolak belakang hasilnya di lapangan. Apa saja bisa terjadi di akar rumput. Tim kuat yang paling dijagokan juara sering keok oleh tim lemah. Sudah biasa.

Hongkong di Asian Games kemarin, tim paling tak dianggap, bisa tembus semifinal. Hukum alamnya, “bola itu bulat.” Apa pun bisa terjadi di lapangan karena ada banyak faktor mempengaruhinya.

Jangan merasa menang dulu sebelum bertanding. Jangan merasa juara sebelum adu kekuatan di lapangan. Tim lemah akan bertarung habis-habisan, bertarung tanpa beban, dan inilah yang membuat tenaganya berlipat-lipat.

Kalau pun kalah, dianggap wajar. Bila menang, sungguh luar biasa. Sama dengan posisi Timnas saat ini, dianggap paling lemah, ternyata luar biasa.

Dianggap cupu rupanya suhu.

#camanewak