Soal PADB Sistem Zonasi, Ini Penjelasan Kepsek Sma Negeri I Sekadau

POTO : Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Sekadau, Yohanes Adi Suhadi,SPd (Sutar)

radarkalbar com, SEKADAU –
Penerimaan Anak Didik Baru (PDAB) pada semua sekolah sudah berlangsung. Sebagaimana, memasuki bulan Juli 2021 sudah masuk tahun ajaran baru.

Akan tetapi, pada PDAB kali ini ada beberapa protes dari para orang tua siswa.

Pasalnya, keinginan masuk sekolah favorit terkendala sistem zonasi.

Meski sudah lama berlaku, PDAB sistem zona tetap menjadi dilema bagi sekolah, karena seolah-olah pihak orang tua murid menuding sistim ini hanya akal-akalan sekolah saja.

Namun, pada kenyataannya memang sistem zona ini sudah menjadi aturan yang berlaku sudah beberapa tahun ini. Hanya saja terkesan kurang di sosialisasikan saja oleh pihak terkait, sehingga tidak semua orang tua murid tau dengan aturan ini.

Misalnya di SMA Negeri 01 Sekadau, banyak orang tua murid ke sekolah mempertanyakan sistem zona. Karena siswa yang bisa diterima kalau dengan sistem zona hanya berjarak 3 kilometer dari sekolah.

“Yang jauh dari 3 kilometer tidak bisa diterima, kata Yohanes Adi Suhadi,SPd Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Sekadau menjawab media ini Jumat, (25/06/2021) di kantornya.

“Ini sudah aturan dari pemerintah, jadi pihak sekolah hanya menjalankan saja, karena aturan tersebut memang wajib dijalankan,” katanya.

Saat ini kata dia lagi, sekolah nya sudah menampung 336 orang siswa yang mendaftar, sedangkan kemampuan pihak sekolah hanya bisa menampung sekitar 252 orang saja, jadi, ada 100 lebih yang harus di tolak, karena ruang kelas terbatas.

” Siapa akan diterima kita akan umumkan tanggal 3 Juli nanti. Kalau kita terima semua mau di belajar dimana,”kata Adi.

Memang ada tiga sistem penerimaan siswa, pertama zonasi, prestasi dan afirmasi.

” Nah dari ketiga sistem ini sudah kita jalankan, semuanya tidak memberikan solusi, akibat terbatasnya ruang kelas. Ini saja kendalanya, “ujarnya.

Tapi, rencananya pihak sekolah mencoba menambah 1 kelas, namun nanti siswa yang masuk kita ambil dari desa yang diluar zona, kita coba nambah sedikit.

“Mungkin dengan begini, kita bisa sedikit membantu, siswa yang lain, hanya kalau jadi,.paling hanya 30 lebih siswa saja untuk 1 kelas tambahan,”kata Adi.

Pewarta : Sutarjo