Pontianak, radar-kalbar.com –
Tommy Tri Handoko, SH resmi menjabat Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Kota Pontianak.
Setelah, lawyer (pengacara) muda asal Pontianak ini secara simbolis telah mendapatkan mandat, yang disaksikan langsung oleh Fahri Hamzah, Wakil Ketua Pengurus Pusat Gelora, dalam acara silaturahmi pengurus dan anggota partai politik pendatang baru itu, berlangsubg di Hotel Mercure, Sabtu (23/11/2019).
Kepada wartawan, Tommy mengatakan komposisi dan struktur partai hingga tingkat kecamatan sudah dalam formasi lengkap.
Menurut dia, sebagian besar anggota didominasi kaum milenialis dan beberapa tokoh di Kalbar.
“Struktur sudah hingga tingkat kecamatan. Nah, komposisi kepengurusan, perpaduan lintas generasi merupakan energi besar untuk membantu perjuangannya dalam memimpin partai. Sebab, dengan perpaduan energi besar dari kaum millenial, pengalaman dan kebijaksanaan tokoh senior, Insya Allah Partai Gelora Indonesia akan dapat diterima dan dipercaya seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan Kota Pontianak,” paparnya.
Diakuinya, dalam waktu dekat akan terus membangun silaturahim dan komunikasi dengan seluruh elemen anak bangsa Indonesia tanpa membedakan SARA.
” Kami akan terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Siapapun ia, ketika masih berpijak di tanah Indonesia, bernaung di bawah langit Indonesia, Warga Negara Indonesia, maka Partai Gelora Indonesia terbuka untuknya. Dan tentunya tidak lupa terus mengenalkan manifesto, ide, dan gagasan Partai Gelora Indonesia “, jelas Alumnus Fakultas Hukum Untan ini.
Disinggung tentang latar belakang kepengurusan Gelora Indonesia Kota Pontianak, apakah pendatang baru atau aktor lama yang melakukan hijrah politik?
Dijelaskan Tommy, semua latar belakang terwakili pada jajarannya tersebut, mulai dari kaum milenialis, oara tokoh maupun mantan pengurus partai lain. Motifnya, karena ada getaran dan gelombang jiwa antara mereka dengan Gelora Indonesia atas kegelisahan terhadap masalah bangsa.
” Pengetahuan dan pemahaman tentang permasalahan bangsa inilah yang menjadi kegelisahan dan sebagai jembatan para tokoh milenialis, tokoh masyarakat bahkan mantan pengurus partai lain bergabung bersama Gelora Indonesia. Sesungguhnya Gelora Indonesia lahir karena berbagai kegelisahan melihat kondisi Indonesia dalam hal ide dan gagasan,” tuturnya.
Tommy menargetkan, partai besutannya ini kedepan dapat turut serta dalam mendukung perhelatan pilkada untuk menentukan kepemimpinan Kota Pontianak dan dipercaya masyarakat sebagai wakil rakyat pada setiap dapil di wilayah itu.
” Saya berharap Gelora Indonesia di Kota Pontianak dapat meraih simpatik dan dukungan, serta dipercaya masyarakat dalam mengelola kepemimpinan dan pembangunan secara menyeluruh. Nah, termasuk pembangunan manusianya. Karena salah satu fokus kami untuk Kota Pontianak adalah pembangunan berbasis fitrah manusia,” pungkasnya.
Pewarta : tim liputan
Editor : Sutarjo