Presiden Jokowi Ingatkan Ini, Saat Hadiri Syukuran 1 Abad NU dan 25 Tahun PKB

FOTO : Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri Syukuran 1 Abad NU dan 25 Tahun PKB berlangsung pada Stadion Manahan, Surakarta (BPMI Setpres)

editor : redaksi/**

JAKARTA – radarkalbar.com

PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) meminta, pada seluruh elemen terkait untuk mempersiapkan gelaran pemilihan umum (pemilu) secara mendetail.

Sehingga proses pemilihan calon pemimpin bangsa dapat berjalan dengan baik.

Tentunya dengan dilandasi oleh nilai semangat toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, dan persatuan bangsa.

“Kita harus mempersiapkan dan menjaga pemilu tahun depan agar hasilnya baik dan prosesnya juga baik,” ujar Presiden yang dikutip dari siaran persnya saat memberikan sambutannya dalam Syukuran 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan 25 Tahun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).

Menurut Presiden, sebagai sebuah pesta demokrasi, sudah seharusnya rakyat bergembira dengan adanya pemilu. Selain itu, rakyat juga harus terbebas dari ketakutan-ketakutan dan tidak boleh ada pertengkaran-pertengkaran.

“Mestinya seperti itu, rakyat harus bersenang, rakyat harus bergembira. Namanya pesta demokrasi,” imbuh Presiden.

Oleh sebab itu, Kepala Negara berharap tidak ada lagi ujaran kebencian, berita bohong, dan fitnah dalam gelaran pemilu, terutama di platform media sosial (medso).

Menurutnya, hal-hal tersebut kerap terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.

“Saya ini kalau baca medsos itu kadang-kadang geleng-geleng, ‘Kok nggih koyok ngeten, sami-sami sederek, sami-sami sedulur‘, (Kok ya seperti ini, sama-sama saudara) Nggih mboten? (Ya, enggak?) Apalagi atas nama agama, itu tidak boleh terjadi,” tegas Presiden.

Lebih jauh, Presiden Jokowi mengatakan bahwa perbedaan pilihan itu adalah hal yang wajar dalam demokrasi.

Oleh sebab itu, Presiden mengimbau agar perbedaan pilihan tidak menjadikan rakyat saling bertengkar dan saling menjelekkan hingga berkepanjangan.

“Kita ini satu saudara, sebangsa dan setanah air Indonesia, ampun kesupen (jangan lupa). Nggih mboten? (Ya enggak?) Dan setelah berkompetisi, setelah pemilu itu bersatu kembali sebagai sebuah bangsa yang besar,” tandas Presiden.

sumber : infopublik.id