Keselamatan Diabaikan, Proyek Jembatan di Mempawah Renggut Nyawa Warga, APH Mesti Bertindak

FOTO : penampakan alat berat yang melaksanakan pengerukan berimbas pohon Palem tumbang menimpa korban [ Hamzah ].

Hamzah – RADARKALBAR.COM

MEMPAWAH – Alih-alih membawa manfaat bagi masyarakat, proyek pembangunan jembatan pada ruas Jalan Daeng Manambon, Mempawah Hilir, Kalbar justru menyisakan duka mendalam.

Seorang warga tewas tertimpa pohon palem yang ditebang menggunakan alat berat Exavator, ketika dirinya tengah membersihkan batu berserakan di depan rumah.

Kematian tragis warga bernama Nurdin Lubis (66) ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai tata kelola proyek yang semestinya mengutamakan keselamatan warga sekitar.

Peristiwa itu seolah menggambarkan bagaimana faktor keamanan sering kali terpinggirkan di balik dalih percepatan pembangunan.

Seorang saksi mata, Ridus, mengungkapkan dirinya melihat langsung saat alat berat mendorong pohon Palem hingga roboh ke arah yang tak terkendali.

“Tiba-tiba terdengar teriakan, dan benar, seorang bapak sudah tergeletak dengan luka parah. Kaki kirinya patah nyaris putus, kepalanya juga terluka akibat dahan,” ujarnya.

Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Rubini Mempawah, namun kondisi kritis membuat nyawanya tak tertolong.

Ironisnya, Ridus mengaku dirinya sempat dilarang menyebarkan rekaman video peristiwa tersebut oleh pihak pelaksana proyek.

Lebih dari sekadar insiden, tragedi ini menyulut amarah warga sekitar.

Syarif Efendi, tetangga korban, menilai pelaksana proyek PT Arony Duta Indotama mengabaikan etika dan rasa kemanusiaan.

“Bagaimana mungkin ada warga meninggal tepat di lokasi kerja mereka, tapi kegiatan proyek tidak dihentikan sama sekali. Ini bentuk sikap yang tidak bermoral,” tegasnya.

Kekesalan itu semakin kuat karena lokasi rumah korban bahkan dijadikan area penyimpanan material proyek.

Hal ini, dengan kata lain, ruang hidup warga tercampur begitu saja dengan zona pekerjaan berisiko tinggi tanpa adanya upaya mitigasi.

Faktanya korban meninggal setelah pulang melayat tetangganya menambah lapisan ironi.

Niat baiknya membersihkan jalan depan rumah justru berakhir dengan kematian akibat kelalaian pelaksana proyek.

Kematian ini semestinya menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah dan pihak terkait.

Pembangunan infrastruktur memang penting, namun keselamatan warga tak boleh menjadi tumbal.

Tragedi di Mempawah ini seharusnya tidak hanya dicatat sebagai kecelakaan kerja, melainkan cermin lemahnya pengawasan dan tanggung jawab pelaksana proyek terhadap lingkungan sosial di sekitar titik pengerjaan. [ red ]

Editor : Herman

Publisher : admin radarkalbar.com

Share This Article
Exit mobile version