Akun Media Sosial Biro Kesra Kal-Bar: Simbol Kegagalan Komunikasi Pemerintah?

Oleh : Samadi [ Mahasiswa Pasca Sarjana UINSA Surabaya/anggota Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat Surabaya ]

MEDIA sosial memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan modern. Selain sebagai sarana untuk berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain, media sosial juga memungkinkan untuk berbagi informasi, ide, dan inspirasi secara cepat.

Selain itu, melalui media sosial, masyarakat dapat lebih mudah mengakses berita terkini, mempromosikan program-program, atau bahkan memperluas jaringan profesional.

Di dunia yang semakin terhubung ini, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat.

Efektivitas media sosial dalam kinerja pemerintah juga sangat signifikan dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat. Media sosial memungkinkan pemerintah untuk menyebarkan informasi kebijakan, program, serta berita terkini secara cepat dan langsung kepada publik.

Selain itu, media sosial berperan dalam memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintah, karena memungkinkan publik untuk memantau dan menilai kinerja pemerintah secara real-time. Hal ini menjadikan media sosial sebagai saluran komunikasi yang sangat strategis untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dan masyarakat.

Namun, meskipun media sosial memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas komunikasi publik, kenyataannya tidak semua akun media sosial pemerintah memanfaatkan platform ini secara maksimal.

Salah satu contoh yang dapat dijadikan perhatian adalah akun media sosial Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kal-Bar). Dalam setahun terakhir, akun media sosial Biro Kesra Kal-Bar lebih banyak diisi dengan ucapan selamat, sementara program-program yang seharusnya menjadi fokus utama akun tersebut justru kurang mendapatkan sorotan.

Hal ini menjadi masalah karena akun media sosial Biro Kesra seharusnya menjadi sarana untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat dan relevan mengenai berbagai kebijakan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap program kesejahteraan sosial, Biro Kesra memiliki kewajiban untuk menginformasikan berbagai program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan kepada masyarakat Kal-Bar.

Dengan demikian, media sosial seharusnya menjadi alat yang efektif untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak dan kewajiban mereka dalam program-program sosial yang disediakan oleh pemerintah.

Namun, kenyataannya sebagian besar konten yang dipublikasikan melalui akun media sosial Biro Kesra lebih berfokus pada kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan kebijakan sosial, seperti ucapan selamat pada perayaan tertentu.

Tentu saja, konten-konten semacam ini tidak memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kebijakan sosial yang ada. Padahal, media sosial memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi penting mengenai program-program sosial yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti bantuan sosial, program pemberdayaan ekonomi, atau kebijakan kesehatan.

Tanpa adanya informasi yang memadai tentang program-program tersebut, masyarakat Kal-Bar mungkin tidak sepenuhnya memahami hak dan kewajiban mereka terkait kebijakan sosial yang dicanangkan pemerintah.

Hal ini tentu berpotensi menurunkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan program-program yang ada, serta mengurangi dampak positif dari kebijakan sosial itu sendiri.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, khususnya Biro Kesra Kal-Bar, untuk merefleksikan kembali fungsi dan tujuan utama akun media sosial yang dimiliki, atau jangan-jangan program-program Biro Kesra Kal-Bar tidak berjalan dalam setahun terahir.

Pemerintah pusat harus mempertanyakan efektivitas penggunaan akun media sosial Biro Kesra Kal-Bar, mengingat kurangnya pemanfaatan media sosial sebagai sarana untuk memberikan informasi yang lebih substansial dan bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk itu, Biro Kesra harus lebih fokus pada penyajian konten yang mendidik dan mengedukasi masyarakat, serta memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan sosial.

Konten yang lebih informatif dan berbobot mengenai program-program sosial yang sedang berjalan, seperti penjelasan terkait prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi masyarakat, sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh pemerintah.

Selain itu, penyampaian informasi harus dilakukan dengan cara yang mudah dipahami dan menarik. Penggunaan infografis, video penjelasan, dan konten interaktif lainnya bisa menjadi solusi untuk menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk mereka yang kurang terbiasa dengan teks panjang atau informasi yang sulit dipahami.

Dengan demikian, media sosial Biro Kesra tidak hanya menjadi saluran informasi yang formal, tetapi juga menjadi sarana yang efektif untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai kebijakan sosial yang ada.

Pada akhirnya, pemanfaatan media sosial yang lebih baik oleh Biro Kesra Kal-Bar akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai program-program sosial, sehingga kebijakan sosial yang diterapkan oleh pemerintah dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.