“Selamat Jalan, Aipda Tobagus Ma’mun”

FOTO : Kapolsek Kapuas, Sanggau, Iptu Marianus saat menyampaikan sambutan saat pelepasan jenazah Aipda Tobagus Ma’mun [ ist ]

redaksi – RADAR KALBAR

SANGGAU – Sabtu (19/7/2025) dini hari itu, suasana di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.Th. Djaman berubah hening.

Di salah satu ruang IGD, seorang anggota polisi tengah berjuang melawan rasa sakit luar biasa di dada kirinya.

Sekitar pukul 03.10 WIB, perjuangan itu usai. Aipda Tobagus Ma’mun, anggota Polsek Kapuas, menghembuskan napas terakhirnya.

Tak ada yang menduga, malam itu adalah malam terakhir kehadirannya di dunia.

Rekan-rekan seangkatannya mengenangnya sebagai pribadi bersahaja, disiplin, dan sangat mencintai pekerjaannya.

Ia bukan hanya polisi. Ia adalah sahabat, teladan, dan ayah dari tiga anak yang kini harus belajar menerima kenyataan paling pahit.

Dirinya lahir di Jakarta, 10 November 1978, Tobagus memulai pengabdiannya di tubuh Polri dengan niat lurus melayani dan mengayomi.

Di lingkungan Polsek Kapuas, ia dikenal sebagai sosok yang tidak banyak bicara, tapi selalu tanggap dan sigap saat dibutuhkan.

Rekan kerjanya menyebutnya sebagai “tiang sunyi” diam, namun selalu ada untuk menopang.

“Saya tidak pernah melihat beliau mengeluh. Selalu datang tepat waktu, siap dengan tugas apa pun. Rasanya kehilangan sekali,” kata salah satu rekan sejawatnya sambil menahan air mata.

Malam sebelum wafat, almarhum sempat mengeluh dadanya panas. Ia sempat beristirahat sejenak, berharap keluhan itu akan reda.

Namun takdir berkata lain. Serangan jantung datang begitu cepat. Dilarikan ke RSUD hanya berselang satu jam setelah keluhan pertama, dan dalam waktu singkat, nyawanya tak tertolong.

Yang membuat hati semakin pilu, almarhum sejatinya sempat mengikuti tes jasmani berkala periode I tahun ini dan mendapat nilai “cukup”.

Namun, ia tidak sempat menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh (rikkes berkala).

Sebuah jeda yang kini menjadi refleksi pahit betapa kesehatan kerap menjadi hal yang terabaikan di tengah padatnya tugas dan loyalitas.

Jenazah almarhum dimakamkan di Desa Tebang Kacang, Kabupaten Kubu Raya. Suasana duka menyelimuti keluarga. Sang istri tampak tabah, meski matanya sembab.

Tiga anaknya berdiri menggenggam tangan sang ibu, tak berkata-kata.

Di mata mereka, sang ayah adalah pahlawan yang selalu pulang, hingga hari itu menjadi pengecualian.

“Kami di Polres Sanggau sangat kehilangan. Beliau adalah sosok yang setia dan bertanggung jawab. Kami turut mendoakan dan akan terus mendampingi keluarga,” ujar AKP Nana Supriatna, Kabag SDM Polres Sanggau, dengan suara lirih.

Kematian Aipda Tobagus Ma’mun menyisakan pelajaran besar bagi institusi dan seluruh rekan sejawatnya, bahwa di balik seragam dan ketegasan, ada tubuh yang lelah dan jiwa yang bisa rapuh.

Menjaga kesehatan bukan hanya pilihan, tapi kewajiban demi keluarga yang menanti, demi tugas yang tak pernah henti.

Kini, wajah bersahaja itu telah tiada. Namun semangat dan dedikasinya tetap hidup, menjadi jejak pengabdian yang tak akan hilang ditelan waktu.

Selamat jalan, Aipda Tobagus. Terima kasih telah menjadi contoh pengabdian yang tenang, namun bermakna.

Source : Humas Polres Sanggau

Publisher : admin radarkalbar.com

Share This Article
Exit mobile version