Teriakan Minta Tolong Pecah Pagi Hari, Kobaran Api Lahap Rumah Kos di Sungai Ringin Sekadau

FOTO : Petugas pemadam sedang melaksanakan pemadam api di rumah yang terbakar [ ist ]

Doni – RADARKALBAR.COM

SEKADAU – Suara teriakan histeris membangunkan warga Gang Amal, Jalan Amaliyah, Dusun Kapuas, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau, pada Senin (18/8/2025) pagi.

Api tiba-tiba membubung dari rumah kos dua lantai milik Midun (39), membakar seisi bangunan hingga menyebabkan tiga penghuninya luka-luka dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

“Kami lihat api sudah membesar dari lantai bawah, asap hitam mengepul, orang-orang berlarian keluar sambil menjerit,” ujar Wati, seorang saksi mata, menggambarkan detik-detik mencekam sekitar pukul 07.00 WIB itu.

Bangunan kos berkapasitas 13 kamar dengan lima penghuni itu berubah menjadi kobaran api yang sulit dikendalikan.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi baru bisa menjinakkan api sekitar pukul 08.40 WIB.

Kapolsek Sekadau Hilir AKP Burhan Nuddin memastikan tiga korban mengalami luka dua orang luka bakar pada lengan dan tangan, sementara satu lainnya terkilir saat panik menyelamatkan diri.

“Korban sudah dievakuasi dan diberi penanganan medis. Polisi bergerak cepat melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi untuk memastikan penyebab kebakaran,” jelas AKP Burhan.

Berdasarkan dugaan sementara, api berasal dari salah satu kamar di lantai satu. Kobaran dengan cepat menjalar ke seluruh ruangan kayu di bagian belakang bangunan, menyebabkan kepanikan para penghuni hingga tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 350 juta.

Polisi kini memasang garis polisi dan mendalami penyebab insiden, termasuk kemungkinan korsleting listrik sebagai pemicu.

“Ini jadi pengingat kuat bagi masyarakat agar lebih waspada. Pastikan instalasi listrik aman dan peralatan rumah tangga dimatikan saat tidak digunakan,” imbau AKP Burhan.

Tragedi pagi itu menyisakan puing dan trauma. Warga sekitar berharap musibah serupa tak lagi terulang, khususnya di kawasan padat pemukiman yang minim akses evakuasi darurat. [ red ]

Editor : Herman M

Publisher : admin radarkalbar.com

Share This Article
Exit mobile version