Kejadian Tanah Terbelah Hebohkan Kabupaten Tegal

POTO : Salah satu rumah warga yang rusak terkena kejadian tanah terbelah (Ist)

Tim liputan – radarkalbar.com

TEGAL – Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah dihebohkan dengan kejadian aneh.

Pasalnya, wilayah permukiman warga tiba-tiba tanahnya terbelah membentuk lubang yang cukup dalam.

Akibat kejadian ini, sebanyak 448 rumah warga rusak dan di dalam rumah ada lubang berbentuk parit karena tanah retak dan membentuk lubang yang menganga.

Fenomena ini berlangsung sejak Jumat (11/2/2022). BPBD Kabupaten Tegal mencatat lebih dari 448 rumah rusak dengan kategori ringan hingga berat.

Lantas pada Senin (15/2/2022), pukul 19.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal mencatat total rumah rusak mencapai 448. Rincian kerusakan rumah warga sebagai berikut: rumah rusak berat 174 unit, rusak sedang 189, dan rusak ringan 85.

Dampak gerakan tanah terjadi di dua desa, yaitu Desa Dermasuci di Kecamatan Pangkah dan Desa Padasari di Kecamatan Jatinegara.

Kerusakan rumah warga ini memicu 569 jiwa mengungsi ke fasilitas pendidikan, tenda keluarga, maupun warga sekitar.

BPBD bersama dengan dinas terkait, TNI, Polri, PMI, organisasi non-pemerintah dan relawan membantu dan memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi.

Dapur umum dioperasikan untuk penyiapan makanan dan minum warga. Di samping itu, BPBD dan dinas-dinas terkait menyiapkan MCK portabel dan mobil tangki air di sektor sanitasi.

“Gerakan tanah ini juga mengakibatkan kerugian material lainnya berupa fasilitas pendidikan rusak ringan dua unit, rusak berat satu unit, pondok pesantren rusak berat satu unit, kantor desa rusak ringan satu unit dan tempat ibadah rusak ringan tiga unit,” kata-kata Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam Rilis nya.

Laporan awal yang diterima oleh Pusdalops BNPB menyebutkan gerakan tanah ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Jumat lalu.

Hujan ini berdurasi panjang dari Jumat hingga Sabtu (12/2), pukul 01.00 WIB. Fenomena ini teramati pertama kali terjadi di Desa Dermasuci.

Sementara itu, wilayah yang terdampak gerakan tanah, Kecamatan Pangkah dan Jatinegara, merupakan kecamatan yang memang berpotensi terjadi fenomena tersebut.

Berdasarkan kajian wilayah dengan potensi gerakan tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Februari 2022, dua wilayah tadi berada pada kategori menengah hingga tinggi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi bahaya gerakan tanah di saat puncak musim hujan.

Kondisi tanah yang labil juga dapat memicu terjadinya gerakan tanah atau tanah longsor. Warga dapat melakukan pengecekan kondisi lingkungan sekitar untuk mengetahui potensi bahaya tersebut sejak dini. (*/arl-Elzanews)