Jembatan Semuntai Ditabrak, Wawan : Selama Investigasi Kerusakan Belum Tuntas, Tugboat dan Tongkang Jangan Olah Gerak Dulu

FOTO : penampakan Tugboat Duta Kapuas 17 dan badan jalan diatas jembatan terlihat merekah pasca ditabrak Tongkang Kapuas 278 (Ist)

SANGGAU – radarkalbar.com

JEMBATAN Kapuas terletak di Desa Semuntai, Kecamatan Mukok, Sanggau, Kalbar ditabrak Tongkang Kapuas 278, pada Senin (15/1/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Saat kejadian, Tongkang Kapuas 278 ditarik Tugboat (kapal penarik, red) Duta Kapuas 17.

Akibatnya, beberapa bagian jembatan tersebut mengalami kerusakan. Dari potongan video yang beredar di media sosial terlihat aspal badan jalan diatas jembatan tersebut merekah beberapa centimeter.

Belum lagi, beberapa bagian besi baja bagian dari kerangka penopang kerangka jembatan tersebut, juga mengalami kerusakan. Diduga karena kuatnya benturan saat tongkang menabrak jembatan tersebut.

Informasi yang dihimpun redaksi radarkalbar.com menyebutkan, Tugboat Duta Kapuas 17 dengan tanda selar GT.221 No. 4187/HHa 2013 HHa No. 3310/L, menarik Tongkang Kapuas 278 berlayar dari Pontianak menuju Kabupaten Sintang.

Nahasnya, setibanya di kawasan Dusun Semuntai dan saat akan melintas di bawah jembatan tersebut, Tongkang Kapuas 278 menyenggol tiang jembatan, dikarenakan kecepatan Tugbaot Duta Kapuas 17 menurun, yang diakibatkan derasnya arus dan angin.

Tak ayal, kejadian ini membuat kaget warga di kawasan tersebut. Dan keluar rumah menuju jembatan tersebut, melihat secara dekat kejadiannya.

Belum ada keterangan resmi dari instansi terkait. Namun, Tugboat Duta Kapuas 17 Pontianak dan Tongkong Kapuas 278 saat ini bertambat di Kawasan Dusun Semuntai.

Saat kejadian, Tugboat Duta Kapuas 17 Pontianak ini dinakhodai Agustani (40) beralamat di Desa Singa, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas.

“Cukup kuat benturannya Bang. Saya kira roboh jembatan tu. Tapi, akibat kejadian tu, aspal saja retak memanjang gitu. Bisa-bisa besi baja dibawah jembatan itupun ada yang rusak,” ujar Andika salah seorang warga Kota Sanggau yang melintas usai kejadian itu.

Kawal penanganan

SEKJEN Forum LSM & Wartawan Kalbar Indonesia, Wawan Dali Suwandhi dalam keterangan tertulisnya, diterima redaksi radarkalbar.com mengaku prihatin atas kejadian tersebut.

Menurutnya, kejadian tersebut murni kelalaian manusia atau human error. Semestinya, jika mau melintas di area rawan terjadi kecelakaan air, hendaknya nakhoda mempunyai perhitungan. Atau meminta assist tug (kapal bantu, red) saat akan melewati di kolong jembatan tersebut.

“Kita menilai ada kelalaian, kan mestinya ada perhitungan, jika akan melintasi kawasan rawan kecelakaan begitu. Hendaknya diperhitungkan bagaimana kekuatan mesin penarik, arus air bagaimana, bahkan kondisi cuaca bagaimana,” ungkapnya.

Karena kata Wawan, keberadaan jembatan itu merupakan akses vital menghubungkan wilayah perhuluan Kalbar. Jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, bayangkan dampak yang ditimbulkan.

Untuk itu sambung Wawan, pihaknya akan memantau proses penanganan pasca kejadian tersebut oleh instansi terkait.

” Kita akan memantau proses penanganan kerusakan atas jembatan ini,” ungkap Wawan.

Menurut Wawan, kerusakan jembatan itu cukup parah. Tak bisa main-main penanganannya.

“Ganti rugi, mesti ada. Bagaimana pun harus diproses secara hukum,” tegasnya.

Namun yang terpenting kata Wawan, hendaknya kapal tersebut jangan ada olah gerak dulu, selama proses pemeriksaan atau investigasi lapangan oleh pihak terkait berlangsung.

” Kapal mestinya jangan ada olah gerak dulu, selama proses atas ganti rugi kerusakan itu tuntas,” desaknya.

FW & LSM Kalbar Indonesia, akan tetap mengawal penanganan hukum atas kerusakan jembatan Semuntai akibat ditabrak kapal ini.

“Mestinya ada efek jera terhadap armada yang menabrak atau membuat kerusakan terhadap akses-akses vital. Sehingga, kedepannya tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (SrY)