Dian : Perusahaan Jangan Tekan Petani Lewat Grading Tinggi

FOTO : TBS kelapa sawit (Ist)

Pewarta/editor : Sutarjo

SEKADAU – radarkalbar.com

SUDAH jatuh tertimpa tangga lagi, peribahasa ini pas menggambarkan petani kelapa sawit di Kabupaten Sekadau saat ini.

Pasalnya, harga tandan buah segar (TBS) masih murah. Namun ditambahkan lagi grading (penentuan kwalitas, red) yang dikenakan perusahaan terhadap TBS kelapa sawit milik petani terbilang tinggi.

Tak pelak, kondisi ini menggugah salah seorang anggota DPRD Kabupaten Sekadau Muhammad Ardiansyah angkat bicara dan meminta perusahaan yang membeli TBS kelapa sawit milik petani hendaknya grading jangan terlalu tinggi.

“Saya minta kepada perusahaan yang memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) hendaknya gradingnya jangan terlalu tinggi,” pintanya Senin (15/08/2022).

Menurut Ardiansyah, perusahaan harus objektif menilai mutu TBS petani, jika memang bagus berikan penilaian bagus, jika kurang bagus berikan penilaian kurang, dalam hal ini perusahaan diminta konsisten.

”Kecuali jika TBS yang di kirim ke PKS terlalu jelek, wajar. Tapi kalau TBS bagus masih juga di grading tinggi, hal ini patut di pertanyakan,” cecar pria yang akrab disapa Dian ini.

Untuk itu ia menyarankan, agar perusahaan tidak menekan petani melalui greding, sebab ada laporan dari masyarakat menyebutkan perusahaan yang menerapkan greding sampai 15 persen

”Jika dilihat dari angka presentase tersebut jelas tinggi. Padahal petani saat ini sedang menghadap masa sulit. Jadi saya minta kepada pihak perusahaan untuk tidak menekan petani lagi dengan tingginya angka greding,” ingatnya.

Senada dilontarkan, Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sekadau, Bernadus Mohtar meminta perusahaan yang membeli TBS petani untuk tidak terlalu tinggi gredingnya. Sebab di saat ini petani sawit sangat kesulitan secara ekonomi akibat anjloknya harga TBS.

“Jadi sebagai perwakilan petani kita minta kepada perusahaan untuk tidak menekan dengan cara tingginya grading,” kata Mohtar.

Diakui Mohtar, jika kondisi TBS terlalu jelek atau banyak mentah atau kelewat matang juga harus di sadari petani. Tujuannya agar petani juga paham kwalitas TBS yang layak di jual.

“Jika TBS nya bagus, sesuai standar matang dengan baik, jika gredingnya masih tinggi perlu dipertanyakan,” cetusnya.