FOTO : Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam, SE, menyampaikan bahwa persiapan kegiatan telah rampung 90 persen, pada Selasa, 15 Juli 2025 [ doni].
Doni – radarkalbar.com
SEKADAU – Perhelatan budaya tahunan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-14 Kabupaten Sekadau tahun 2025 dipastikan akan berlangsung pada 22 – 26 Juli 2025 mendatang.
Rangkaian kegiatan akan terpusat di Rumah Betang Youth Center, Jalan Panglima Naga, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir.
Kali ini, Sub suku Dayak Taman, yang berasal dari Kecamatan Nanga Taman, ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan PGD tahun ini.
Momen pesta adat tahunan ini mengusung tema “Melestarikan adat dan budaya untuk masyarakat Dayak yang maju dan bermartabat”, dan akan dibuka dengan salam budaya khas Dayak Taman: “Tabek Ka Data Petara Puyang Acant Puyang Gana, Kulak Belidah Dacin Betatah, Kurr.. Semongat Anak Nsiaaa…”
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam, SE, menyampaikan persiapan kegiatan telah rampung 90 persen.
Ia mengapresiasi kerja keras panitia dan berharap pelaksanaan PGD berjalan lancar.
“Gawai bukan hanya perayaan rasa syukur atas panen padi, tapi juga warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan sebagai aset generasi mendatang,” tegas Jeffray dalam konferensi pers di Sekadau, Selasa (15/7/2025).
Sementara, Ketua Panitia PGD ke – 14, Radius, menekankan acara ini merefleksikan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi serta sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah dan alam yang menjadi fondasi adat Dayak.
PGD ke-14 tahun ini akan menampilkan berbagai kegiatan budaya, seperti permainan tradisional (pangkak gasing, menyumpit, lomba menganyam, menumbuk padi).
Lantas, digelar juga pertunjukan tari kreasi khas Dayak Sub suku Dayak Taman akan menjadi penampil utama dalam ritual adat selama pelaksanaan gawai.
Tak hanya itu, kegiatan juga akan diramaikan oleh pelaku UMKM yang menyajikan aneka kuliner dan kerajinan khas Dayak.
Sebuah seminar budaya juga dijadwalkan, membahas pentingnya perlindungan hak cipta terhadap karya seni dan budaya Dayak.
Ia menyebutkan seluruh izin keramaian telah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian.
Mereka juga berharap PGD bisa masuk dalam kalender pariwisata daerah agar mendapatkan perhatian dan dukungan lebih luas, termasuk dari masyarakat lintas etnis di Sekadau.
“Kami ingin menjadikan PGD sebagai ruang bersama untuk semua. Ini bukan hanya milik masyarakat Dayak, tapi juga pesta budaya untuk seluruh masyarakat Sekadau,” ujar Radius.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut para kepala suku, panitia inti, dan koordinator adat dari sub suku Dayak Taman.
Momen ini diharapkan menjadi ajang pemersatu, penggerak ekonomi lokal, serta sarana penguatan identitas budaya Dayak di tengah masyarakat multi etnis. [ red]
Editor : Andika
Publisher : admin radarkalbar.com