Parah…!! Tahun 2023 Dikerjakan, Kini Ruas Jalan Simpang Nasional – Tiong Keranjik Melawi Didera Kerusakan

FOTO : Plang nama proyek dan kondisi badan jalan yang mengalami kerusakan pada ruas Simpang Jalan Nasional – Tiong Keranjik, Kabupaten Melawi [ist]

Tim liputan – radarkalbar.com

MELAWI – Ruas Simpang Jalan Nasional – Tiong Keranjik, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalbar kembali diwarnai kerusakan, sejak beberapa bulan belakangan ini.

Mirisnya, ruas jalan tersebut baru tahun 2023 lalu dilaksanakan pekerjaan peningkatan. Dan menghabiskan dana yang cukup fantastik sebesar atau sesuai nilai kontrak Rp 22.318.437.000.00-, bersumber dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2023.

Pada papan plang proyek tertera tanggal pelaksanaan 28 Juli 2023. Dan waktu pelaksanaan selama 154 hari. Kemudian, masa waktu pemeliharaan selama 365 hari.

Adapun penyedia jasa atau kontraktor pelaksana PT Kencana Indah (PT KCI), dengan konsultan supervisi PT Trijaya First Enginering KSO PT Karas Sembada.

Tak pelak, kondisi ini memantik
Ketua Divisi Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP KPK) Komda Kalbar, Deny, angkat bicara.

Ia mempertanyakan mutu pekerjaan pada ruas jalan dengan nomor kontrak 12/PKS/HK 02.01/BB 20.6.2/2023.

” Anggaran pada pekerjaan peningkatan jalan ini tahun 2023 tida sedikit. Tapi hasil pekerjaannya, belum setahun sudah rusak lagi,” cetusnya, seperti dilansir infokalbar.com, pada Sabtu (15/6/2024).

Menurut Deny, pihaknya banyak mendapatkan informasi dan laporan serta keluhan warga Kacamatan Belimbing atas mulai rusaknnya ruas jalan tersebut.

” Banyak keluhan warga. Kita pertanyakan konstruksi jalan tersebut, bisa jadi tak sesuai spesifikasi. Sehingga belum lama dipakai sudah berlubang. Dan memciu terjadi kecelakaan bagi pengguna jalan. Yang kami sesalkan, kualitas jalan ini tak kuat. Kalau dibandingkan dengan perusahaan yang lain membangun proyek jalan mutunya bagus dan daya tahannya ok,” paparnya.

Menurut Deny, pengerjaan peningkatan jalan itu dilakukan spot-spot sehingga kondisinya tidak rata. Dan kontur jalannya sebagian seperti anak tangga. Kemudian material menggunakan batu kerikil di sungai pantai, bulatan, yang jelas ketebalan aspal sangat tipis,” bebernya.

Ia menambahkan, jika dilihat dari kerusakan yang ada, kemungkinan takaran campurannya yang tidak kuat atau tidak sesuai. Selain itu, tebal tipisnya tidak seimbang.

“Kita juga meragukan tenaga tehnik di lapangan skilnya nya belum mampu mengurusi pekerjaan proyek puluhan milyar,” cetusnya.

Selain itu pengawasan dari pihak konsultan saat pengerjaan dilakukan terbilang longar dan terkesan abai. Untuk itu sangat diharapkan setiap pekerjaan infrastruktur jalan penting bagi pengawas memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai spek.

Menurut Deny, dari tahun ke tahun setiap proyek jalan yang dikerjakan oleh PT KCI milik seorang warga Nanga Pinoh bernama Ajin, terindikasi gagal kualitas

“Dari tahun ke tahun boleh kita cek ke lapangan. Kita bicara berdasarkan fakta bukan karena cerita,” timpalnya..

Atas kondisi ini, Deny meminta kepada aparat penegak hukum (APH) untuk turun monitor ke lapangan. Jika ditemukan adanya kejanggalan, maka proses dengan hukum yang berlaku.

“Kwalitas jalan yang bagus mencerminkan SDM dalam sebuah perusahaan sebagai pelaksana memang memenuhi syarat. Namun, sebaliknya lah,” pungkasnya.

Guna untuk konfirmasi, awak media tak berhasil menghubungi pelaksana atau pihak terkait lainnya.