O2 Menang, O1 Masih Melawan, 03 Kibarkan Bendera Putih

Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani

STATUS saya di FB kemarin, “Esok habis magrib akan ada yang sujud syukur.” Ternyata, tidak ada.

Adanya malah mandi di kolam renang. Hampir dipastikan, pasangan 02 Prabowo-Gibran (Pragib) memenangkan Pilpres 2024.

Ini berdasarkan hitung cepat maupun exit poll. Sore tadi, kubu Gemoy ini sudah menggelar konser musik di Istora Senayan. Mereka larut dalam kemenangan.

Lalu, bagaimana kubu 01 dan 03? Kubu 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih melawan.

Berdasarkan data yang mereka miliki, justru perolehan 01 hampir sama dari 02. Sama-sama 40% lebih. Ada peluang Pilpres masuk putaran kedua.

Mereka malah tak percaya segala hitung cepat dan exit poll. Mereka juga percaya belum ada pemenang dan Pilpres dua putaran.

Jangan percaya segala hasil itu. Mereka masih menunggu hasil resmi KPU. Never surrender ni wak, pantang menyerah.

Berbeda dengan kubu 03, Ganjar-Mahfud. Perolehan suaranya justru jauh di belakang. Sangat berat mengejar ketertinggalan.

Sementara tikungan terakhir mau disalip pun tidak ada lagi. Jateng dan Bali benteng terakhir pun dikabarkan keok.

Bahkan, tak ada satupun provinsi menenangkan 03. Kubu ini sepertinya realistis. Bisa dikatakan sudah angkat bendera putih.

‘Kita sudah melawan sebaik-baiknya. Sehormat-hormatnya. Salam hormat, buat kawan2..” kata Deny Siregar, bazzer paling militan kubu 03 dalam statusnya di X.

Dari siang sampai malam ini, pesan masuk di WA seperti air bah. Bertalu-talu kalau diibaratkan gendang.

Perlawanan masih terasa dari kubu 01. Kubu 02 sudah memasang meme, foto Jokowi sebagai Presiden di dinding diturunkan dan diganti foto Prabowo. Sementara kubu 03, sangat realistis.

Sayup-sayup terdengar, bagaimanapun Jokowi dan Gibran masih kader PDIP. Lalu disindir lawannya, “Gimana PDIP tanpa Jokowi, lihat Jateng dan Bali, hancur.

Sekarang siapa yang butuh. PDIP butuh Jokowi atau Jokowi yang butuh PDIP.” Bagi yang sudah merasa menang, sangat enak membalikkan omongan lawan. “Sekarang kita santai, sambil ngopi, dan joget-joget.”

Bagi sudah merasa kalah. Ya, siap-siap segala omongan menyerang 02 dulu, akan dibalikkan. Diledek, dibully, bahkan ditertawakan. Mental harus kuat menerima kekalahan.

Jangan pula televisi di rumah dibanting ya. Sebagai orang waras, terimalah kekalahan dengan lapang dada.

Bila perlu ucapkan selamat dan sukses bagi pemenang. Selesai. Habis itu bisa ngopi bareng dan makan siang gratis.

Bagi merasa tak terima dengan kekalahan, silakan berjuang. Masih ada celah hukum.

Gugat ke MK bila KPU sudah menetapkan pemenang. Kumpulkan segala pelanggaran yang banyak di-share di WA itu.

Bila ada pelanggaran sistematis dan massif kumpulkan dan buat argumentasi hukum yang kuat. Tapi, ingat di MK masih ada Paman Usman, dan seluruh hakimnya pernah divonis melanggar kode etik. Sekadar mengingatkan saja.

Pasca pencoblosan, biasanya tensi politik mulai agak turun. Kalau pun ada yang panas, cukup di atas atau orang elit politik saja. Kita sebagai penonton, ada baiknya berdamai dengan diri sendiri.

Mau manas bagaimana pun sulit mengubah keadaan. Kalau pun Pragib ditetapkan sebagai pemenang, sudah ketetapan Tuhan.

Bersiap lah kita dipimpin oleh kedua putra terbaik bangsa ini.

Lho merasa tak siap dipimpin keduanya, apakah bisa pindah ke luar negeri. Kalau ada merasa tak terima kemenangan 02, silakan sajalah. Inilah demokrasi.

#camanewak