POTO : Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (Ist)
Pewarta/editor : tim redaksi/***
MALAYSIA – radarkalbar.com
PERDANA Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengumandangkan perang negaranya terhadap korupsi.
Ia meyakini dibawah kepemimpinannya, negeri jiran akan bisa bebas dari tindakan tercelah pencolengan keuangan negara.
Anwar yang baru beberapa pekan lalu dilantik menjadi perdana menteri menyebut tidak akan memberi perlindungan terhadap terdakwa kasus korupsi. Termasuk tidak akan pernah memberikan jaminan kepada siapa pun bahwa dia akan membantu kasus pengadilan mereka.
“Saya tidak pernah memberikan jaminan kepada siapa pun yang menyatakan akan dibebaskan dari hukuman, kecuali diputuskan oleh hakim yang bebas dan adil,” katanya dalam acara di rumah dinasnya, Minggu (11/12/2022).
Anwar mengatakan, bahwa lembaga penegak hukum di negara ini akan memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan tugasnya. Dia menambahkan akan memastikan entitas seperti Kejaksaan Agung dan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) selalu transparan dalam menjalankan tugasnya, selain tidak ada yang bisa lolos dari hukuman yang dijatuhkan pengadilan.
Anwar juga menyatakan keyakinannya bahwa dia bisa membebaskan negara dari korupsi. Dia memperingatkan para menteri Kabinetnya bahwa siapa pun yang terlibat dalam penyuapan atau penyalahgunaan kekuasaan akan segera dikeluarkan.
“Saya telah memberi tahu para menteri Kabinet yang telah saya pilih, yang pertama dan terpenting, tidak boleh ada korupsi,” tegas Anwar, seperti dikutip dari Channel News Asia.
“Saya juga telah menginformasikan kepada semua pimpinan komponen partai bahwa jika ada menteri yang terlibat dalam korupsi, saya akan meminta mandat mereka untuk segera memecat mereka,” lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa peringatan tersebut bukanlah tipu muslihat politik melainkan keyakinannya untuk membebaskan negara dari korupsi. Anwar mengatakan bahwa dia tidak akan berkompromi dengan budaya seperti itu di pemerintahan persatuan yang dia pimpin. Dia tidak menyebutkan nama siapa pun selama pidatonya.
Sebelumnya, media lokal melaporkan bahwa Anwar menghadapi kritik setelah menunjuk presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi sebagai wakil perdana menteri karena kasus pengadilan yang sedang berlangsung.
Ahmad Zahid diadili atas 47 tuduhan penyalahgunaan, korupsi dan pencucian uang. Putusan kemungkinan akan dicapai dalam beberapa bulan ke depan.
Secara terpisah, Anwar mengatakan dia akan meninjau proyek yang disetujui untuk memastikan tidak ada kebocoran karena utang nasional telah melebihi RM1 triliun (USD226 miliar). (** *)