Bakal Gelar Aksi Dua Hari! BPM Kalbar Desak Penangkapan Cukong Oli Palsu dan Pemodal Tambang Perusak Lingkungan

FOTO : Pengurus BPM Kalbar saat berpoto bersama di Keraton Kadriah Pontianak [ ist ]

Tim liputan – radarkalbar.com

PONTIANAK – Tekanan publik terhadap praktik ilegal dan perusakan lingkungan di Kalimantan Barat dipastikan bakal memuncak, pada Rabu (15/10/2025).

Pasalnya, Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalbar akan menggelar aksi besar selama dua hari berturut-turut, Rabu dan Kamis, Oktober 2025, dengan kekuatan massa mencapai 500 orang.

Aksi ini tidak sekadar orasi jalanan. BPM menarget tiga titik strategis yakni Polda Kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalbar, dan sweeping ke Sekretariat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) Jaya.

Ketua BPM Kalbar, Gusti Eddy, menegaskan aksi ini adalah bentuk ketegasan masyarakat Melayu terhadap cukong-cukong besar yang selama ini dianggap kebal hukum.

“Besok dan lusa, kami pastikan 500 massa BPM turun ke jalan. Kami akan mendatangi Polda, Kejaksaan, dan melakukan sweeping ke kantor Grib Jaya,” tegas Eddy dalam keterangan tertulisnya, di Pontianak, Selasa (14/10/2025).

Menurut pria yang juga salah seorang jurnalis senior di Kalbar ini, BPM membawa dua agenda serius yang akan disuarakan langsung di hadapan aparat penegak hukum yang mana menuntut Edi Choi Dijerat TPPU
BPM mendesak aparat segera menangkap Edi Choi, sosok yang disebut sebagai cukong minyak pelumas (oli) yang selama ini “kebal hukum”.

“Kami minta Edi Choi dijerat dengan Undang-Undang Pajak, Merek, Perlindungan Konsumen, dan TPPU. Aset yang diduga hasil kejahatan harus dimiskinkan,” tegasnya.

Eddy menegaskan, BPM juga menyoroti rusaknya lingkungan akibat tambang ilegal. Dan menuntut agar aparat tidak hanya menyasar penambang lapangan, tetapi membongkar jaringan pemodal yang diduga merambah kawasan cagar alam.

BPM bahkan meminta Presiden membentuk tim khusus untuk mengusut jaringan tambang ilegal di Kalbar hingga ke akar.

“Jangan biarkan cukong-cukong ini merusak ekonomi dan lingkungan kita. Jika hukum tak tegas, kesan kebal hukum makin kuat,” kritik Gusti Eddy.

Aksi akan dimulai dengan mendatangi markas Polda Kalbar, dilanjutkan ke Kejati Kalbar, dan ditutup dengan sweeping ke Sekretariat Grib Jaya.

Aksi ini digadang sebagai salah satu tekanan publik terbesar tahun 2025, dengan fokus pada pemberantasan pemodal ilegal dan perlindungan lingkungan di Kalbar. [ red ]

editor/publisher : admin radarkalbar.com

Share This Article
Exit mobile version