FOTO : kebakaran yang menghanguskan seorang warga di Kayu Tanam, Kecamatan Mandor, Landak [ ist]
redaksi – radarkalbar.com
LANDAK – Suasana pagi yang semula tenang di Dusun Kayu Tanam, Desa Kayu Tanam, Kecamatan Mandor, mendadak berubah menjadi kepanikan dan kepedihan, pada Senin (14/4/2025).
Sekitar pukul 09.00 WIB, asap hitam mengepul dari atap sebuah rumah kayu sederhana milik Tanasana Panita (55), mengoyak ketenangan warga dusun itu.
Tanasana, yang pagi itu sedang membersihkan dapur, tak menyangka rumah yang telah ia tempati selama puluhan tahun akan menjadi lautan api dalam hitungan menit.
Menurut Ewi Suprianti, salah satu tetangga yang menjadi saksi mata, percikan api pertama terlihat dari bagian atap rumah diduga akibat arus pendek listrik.
“Awalnya kami kira ada yang membakar sampah, tapi ternyata api sudah membesar di atap. Kami langsung teriak minta tolong,” ungkap Ewi, dengan mata yang masih sembab menyaksikan sisa puing hangus yang kini menjadi pemandangan menyayat hati.
Dek triplek yang mudah terbakar dan tiang kayu yang menjadi penopang rumah justru mempercepat amukan si jago merah.
Warga berlarian dengan ember dan alat seadanya, dibantu oleh anggota Polsek Mandor, mencoba memadamkan api sembari menunggu kedatangan tim pemadam dari desa.
Mesin robin yang akhirnya datang jadi penyelamat terakhir, meski sudah terlambat menyelamatkan rumah itu dari kerusakan parah.
Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 10.35 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun luka di hati Tanasana mungkin akan lebih lama sembuh daripada luka api itu sendiri. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta, harga tak ternilai bagi rumah penuh kenangan itu.
Polsek Mandor telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan tengah mendalami penyebab pasti kebakaran.
Atas kejadian itu, Polsek Mandor mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap instalasi listrik dan potensi korsleting, terutama pada bangunan-bangunan lama.
Di antara puing-puing hangus dan bau arang yang masih menyengat, Tanasana hanya bisa duduk diam, menatap sisa-sisa kehidupannya.
“Saya hanya bisa bersyukur masih hidup,” ucapnya lirih. [ red/r]
editor : tim redaksi