Puncaknya

Oleh : Ketua Satupena Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani

ADA yang dikeluarkan dari grup. Ada yang dikatakan dajjal. Dikatakan pro aseng asing. Ditanyakan agamanya.

Bertengkar tiada henti. Sindir menyindir. Banyak manas tak belawan. Dikirimi segala dosa kandidat. Dijapri minta dipilih.

Banyak hal lagi yang membuat panas, heboh, ribut di grup. Semua itu akan berakhir.

Hari inilah puncaknya.

Puncak di mana kita menyalurkan suara. Dengan memilih, semua akan berakhir. Kembali ke perdamaian.

Soal gimana hasilnya, biarkan orang di atas sana ngurusnya. Urusan kita sebagai anak bangsa, selesai.

Setahun lebih kita merasakan hingar-bingar politik. Macam-macam kita saksikan tingkah-polah para politisi yang minta dipilih.

Ada yang sesuai logika. Kadang, ada di luar nalar. Ada yang membuat sedih. Banyak pula membuat ketawa.

Aksi caleg minta dipilih banyak ragamnya. Ada pasang baliho di atas parit, di pohon, di pojok warung, di tiang listrik, dsb.

Caleg kaya pasang bilboard raksasa di lokasi strategis. Ada caleg mampunya pasang baliho kecil, nyempil di tengah baliho besar.

Kadang kasihan nengoknya. Itu baru baliho. Belum lagi aksi mereka di WA grup, di media sosial. Dengan bahasa paling halus, minta dicoblos.

Japri sana japri sini. Share foto, share segala program. Macam-macam dah. Kalau di lapangan mungkin lebih seru lagi.

Tak pernah nongol, tiba-tiba muncul di kampung, keliling menyapa warga. Pasang muka paling saleh, peduli, dan empati. Sedekah seperti menjadi kebiasaan. Mudah sekali duit keluar dari kantong.

Tingkah-polah caleg itu menghiasi pesta demokrasi kita. Tingkah polah pemilih tak kalah seru. Paling heboh, menunggu serangan fajar di depan pintu rumah.

Ada saja kelakuan mereka. Kehebohan semua itu akan berakhir hari ini. Kisah mengharu-biru perjuangan caleg tuntas hari ini.

Kisah pemilih mengincar duit para caleg pun berakhir. Semua berakhir, tinggal menunggu perolehan suara. Senang gembira saat suaranya tinggi.

Akan ada kesedihan, moga tidak stress bagi yang suaranya tipis. Duit ratusan juta bahkan miliaran habis, tiba-tiba suara anjlok. Stres bahkan gila bisa menimpa caleg yang tak siap menerima kenyataan. Bagi yang pasrah, tetap tenang walau kalah dan keluar banyak modal.

Setelah semua menyalurkan suara, selesai sudah kewajiban sebagai warga negara. Satu suara menentukan perjalanan negara ini.

Kita berharap, siapa pun terpilih, dialah yang terbaik bagi bangsa. Bukan terbaik untuk diri dan partainya saja.

Apabila yang terbaik terpilih, harapan besar negara kita akan maju, damai, aman, dan makmur ada di depan mata. Bila yang terpilih justru membawa kehancuran, terjadi demo besar-besaran, ancaman disintegritas bangsa, tanda kita salah memilih.

Kita juga harus bertanggung jawab atas pilihan salah itu. Semoga ini tak terjadi. Bagaimana pun kita semua ingin hidup damai dalam kemakmuran.

Aman dan asyik ngopi setiap hari.

Selamat mencoblos yang terbaik wak.

#camanewak