Keraton Sanggau Usulkan Nama Gusti Achmad Putera Jadi Pahlawan Nasional

POTO : Perwakilan Keraton Surya Negara Gusti Baiturrahman saat menyerahkan usulan gelar pahlawan Gusti Achmad Putera Negara kepada TP2GD Kalbar (ist).

radarkalbar.com, SANGGAU – Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara Drs H Gusti Arman M Si mengungkapkan pihaknya telah mengusulkan nama Gusti Achmad Putera sebagai pahlawan nasional.

Usulan ini, berdasarkan atas jasa Gusti Achmad Putera dalam perjuangannya melakukan perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda.

Usulan tersebut disampaikan pihak Keraton Surya Negara Sanggau kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Kalbar.

“Kami sudah menyampaikan ke TP2GD Provinsi Kalbar dan diterima langsung oleh Syafrudin Usman selaku Ketua TP2GD Provinsi Kalbar. Semoga saja usulan ini diprioritaskan sebagai usulan daerah Kalimantan Barat pada tingkat nasional,” ungkap Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara, Drs H. Gusti Arman M Si kepada awak media, Selasa (13/4/2021).

Sementara, salah satu peneliti dari Keraton Surya Negara, Gusti Baiturrahman memaparkan sejarah singkat sosok Gusti Achmad Putera Negara.

Sosok ini merupakan salah satu pejuang asal Sanggau dan tokoh sentral dari perlawanan rakyat Bumi Daranante (julukan Sanggau) terhadap penjajahan Belanda.

Sebab, perlawanannya itu, pada akhirnya ditangkap dan dibuang ke Purwakarta yang kemudian di tangkap sebagai tahanan politik di Desa Cipaisan pada tahun 1884.

“Kabupaten Sanggau ini memiliki banyak pejuang bila kita tilik melalui kajian-kajian historis. Gusti Achmad ini berkontribusi dalam perjuangan perlawanan rakyat pada zaman penjajahan terdahulu melalui militer, politik, pendidikan dan agama. Saat di Purwakarta ketika dirinya diasingkan oleh Belanda, dirinya banyak melakukan gerakan-gerakan bawah tanah melalui bidang pendidikan. Sehingga pergerakannya selalu dipantau oleh Belanda di Purwakarta,” paparnya.

Menurut Rahman, di Purwakarta ia dikenal sebagai ulama dengan gelar Shaikh Segati. Akibat dari pergerakannya di Purwakarta, dirinya kembali dibatasi dan pada akhirnya ditahan.

“Kemudian, ditangkap sebagai tahanan politik dan pusara terakhirnya di Desa Cipaisan. Inilah fakta sejarah singkat siapa itu Gusti Achmad Putera Negara,”timpalnya.

Pewarta : Abin.

Editor : Sery Tayan.