Pewarta/editor : siberindo.co/red
DENPASAR – RADARKALBAR.COM
PRESIDEN RI Joko Widodo menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menjadi pasangan ideal jika disatukan sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Jokowi tidak menyebut siapa yang ideal sebagai capres dan siapa yang ideal sebagai cawapresnya. “Iya ideal semuanya,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Senin (13/32023).
Merespons hal tersebut, adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku pihaknya terbuka jika kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024.
“Itu panen raya di sawah. Kebetulan Bapak Prabowo mau ke Magelang, saya ajak bareng, udah bareng, turun di Kulon Progo. Karena pertemuan bapak Prabowo-nya siang, sudah ke sawah dulu kita panen raya. Ada saya, ada Bapak Ganjar, ada Bapak Prabowo, gitu saja,” ujarnya.
“Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya, berbeda kan,” kata Hashim saat menghadiri deklarasi relawan Prabowo Mania, Minggu (12/3).
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan capres harus berasal dari internal partainya jika Gerindra ingin berkoalisi dalam Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengkritik wacana duet Prabowo dan Ganjar karena mengganggu arah koalisi partainya dengan Gerindra . Ia meyakini Ganjar juga akan menolak wacana duet tersebut.
“Itu wacana spekulatif, dan dapat mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra . Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet itu,” ucap Jazilul. (*)