Antisipasi TPPO, Kemendikbud RI Gelar Sosialisasi di Sanggau

Sanggau, radar-kalbar.com – Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kerap terjadi di wilayah Kabupaten Sanggau.

Pemicunya, karena berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Mencermati kondisi itu, pemerintah pusat melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus berupaya melakukan pencegahan TPPO di wilayah perbatasan.

Salah satunya adalah melalui sosialisasi dan pelatihan pencegahan TPPO yang digelar Kemendikbud bekerjasama dengan Yayasan Sosial Solidaritas Nusantara Kalimantan Barat dan Sahabat Keluarga.

Pelatihan digelar selama tiga hari dari tanggal 12-14 November 2019, bertempat di lantai II Kantor Bupati Sanggau, Selasa (12/11).

Pemateri dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Lilis Hayati mengatakan
materi pencegahan dan pelatihan TPPO menyampaikan salah satu alasan Kemendikbud menyasar daerah perbatasan mengingat kasus TPPO biasanya secara kuantitas meningkat dibandingkan daerah lain.

“Pelatihan dan sosialisasi ini salah satu cara kita menekan terjadinya kasus TPPO. Jadi, kami minta masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati jangan sampai menjadi korban TPPO,” ungkapnya.

Menurut Lilis, pemahaman penyebab terjadinya TPPO, modusnya seperti apa dan upaya pencegahan seperti apa yang harus diakukan.

“Karena kami dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga maka kami mendorong keterlibatan publik, khususnya tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujanya.

Sememtara, ketua panitia pelaksana sosialisasi dan pelatihan TPPO, Arifin Alapan menyampaikan, acara sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan selama tiga hari.

“Hari pertama yang kita undang adalah perwakilan elompok kerja kepala sekolah (KKS), perwakilan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), perwakilan paguyuban, komite sekolah, para siswa dan OSIS di Kota Sanggau,”paparnya.

Untuk hari kedua, peserta meliputi perwakilan OKP, pramuka, karang taruna, perwakilan aparat kecamatan, desa (RT/RW), tokoh agama, masyarakat, pengurus ormas agama dan ormas masyarakat. Dan dihari terakhir, peserta adalah unsur perwakilan PPK, pengelola pendidikan non formal, organisasi mitra PAUD dan badan musyawarah pengurus swasta yang mengorganisir sekolah-sekolah swasta.

Pewarta : abin
Editor.    : Tarjo