Motor Klotok Rute Mekarsari – Dusun Zakia Tenggelam, Begini Kondisi Penumpangnya

FOTO : saat dilaksanakan evakuasi korban dan barang yang diangkut Motor Klotok tenggelam tersebut [ist]

KUBU RAYA – radarkalbar.com

SEBUAH Motor Klotok yang melayani penyeberangan Sungai Kapuas rute Desa Mekarsari – Dusun Zakia, Dea Permata Jaya, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Ray, Kalbar tenggelam pada Kamis (11/4/20224) sekitar pukul 16.30 WIB.

Peristiwa itu terjadi, saat Motor Klotok milik Sidik tersebut, hendak singgah di lanting pada Dusun Zakia.

Mujur, tak ada korban jiwa dalam musibah ini, seluruh penumpang sebanyak 6 orang dan 1 orang motoris berhasil selamat. Demikian pula dengan 11 sepeda motor yang diangkut tidak ada yang hilang.

Kasat Intelkam Polres Kubu Raya, AKP Srinanto S.A.P melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya Aiptu Ade Surdiansyah membenarkan peristiwa tenggelamnya Motor Klotok tersebut.

Menurut Ade, saat ini pihak kepolisian Polsek Sungai Raya masih berkoordinasi dengan Syahbandar atau pihak terkait manifes penumpangnya.

“Ya benar. Ada Motor Klotok tenggelam. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, 6 orang penumpang dan 1 orang motoris selamat. Dan berikut 11 sepeda motor yang diangkut sudah dievakuasi oleh warga sekitar. Nah, saat ini Polsek Sungai Raya melakukan koordinasi dengan Syahbandar terkait dengan manifes penumpangnya,” ungkap Ade, Jumat (12/4/2024).

Ditambahkan, dugaan sementara, tenggelamnya Motor Klotok tersebut karena ada kebocoran pada lambungnya.

“Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi akibat kejadian ini. Namun, masih dalam proses koordinasi antara Polsek Sungai Raya, Syahbandar, dan pengelola penyeberangan air tradisional. Detail kerugian materi tersebut belum dapat dirincikan,” tuturnya.

Kejadian ini sambung Ade, mengingatkan semua pihak betapa pentingnya kewaspadaan dalam menggunakan sarana transportasi, bahkan yang dianggap tradisional sekalipun

“Kami dari Polres Kubu Raya mengimbau kepada semua masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat menggunakan sarana transportasi, termasuk yang dianggap tradisional sekalipun. Meskipun kita sering kali merasa familiar dengan sarana transportasi yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh mengabaikan potensi risiko yang mungkin terjadi,” imbaunya. (re_kr/SrY)