POTO : Pohon kelapa sawit yang ditanam warga ditengah jalan pada kawasan Simpang Empat Kayu Lapis (sutar)
Sutarjo – radarkalbar.com
SEKADAU – Sebatang pohon kelapa sawit ditanam warga ditengah jalan negara yang berada di kawasan Simpang Empat Kayu Lapis, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kamis (10/3/2022).
Apa yang dilakukan warga ini merupakan bentuk protes terhadap kondisi jalan yang berlubang di kawasan tersebut yang membahayakan pengguna jalan.
Protes tersebut sangat beralasan, karena di sekitar Simpang Empat memang banyak jalan negara yang berlubang cukup dalam. Kondisi ini tentu sangat berbahaya, karena apabila lubang tersebut terisi air, maka sangat membahayakan penggunanya jalan.
Banyak pengendara motor yang terjatuh dijalan raya akibat lubang yang sudah semakin melebar, biasanya apabila lubang tersebut digenangi air, pengendara tidak tau, saat dilewati ternyata lubangnya cukup dalam.
“Disaat itulah pengendara sering kecelakaan, ketika menabrak lubang yang tergenang air,”kata Benus salah seorang warga kepada media ini, Jumat (11/03/2022)
Ia meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR di Jakarta hendaknya memperhatikan kondisi jalan negara tersebut, sementara saat ini ada juga proyek pelebaran, dengan titik nol dari Simpang Empat. Proyek tersebut adalah pelebaran ruas Jalan Sekadau-Tebelian dengan pagu dana sekitar Rp.112 Milyar lebih.
“Mirisnya, sementara jalan itu kerjakan untuk pelebaran, disisi lain kondisi badan jalan sudah banyak yang berlubang,” katanya.
Harusnya sambung dia, badan jalan benari dulu baru di pelebaran, tujuan tentu agar penguna jalan tidak mengalami kecelakaan.
Bahkan kata dia lagi, ada juga badan jalan tepatnya di dusun Gonis Tekam, yang rusak akibat alat berat milik perusahaan yang mengerjakan pelebaran jalan tersebut, yang semula jalan mulus namun akibat kerukan baket Excavator saat amblas di bahu jalan, waktu alat berat tersebut hendak menyelamatkan diri agar bisa keluar dari bahu jalan,malah baketnya mengerus aspal jalan sampai berlubang.
“Badan jalan yang semula mulus jadi kriting akibat kerukan baket Excavator,” katanya.
Harusnya, perusahaan tersebut bertanggung jawab, karena yang mereka rusak adalah fasilitas negara, namun semua itu mereka abaikan, sampai saat ini kerusakan jalan akibat alat berat perusahaan tersebut masih rusak, belum ada niat baik mereka untuk membetulkan.
Editor : Antonius