Bupati Sekadau Minta Stakeholder Bergandengan Tangan Turunkan Stunting

FOTO : Saat pelaksanaan rembuk stunting diikuti berbagai pihak di Kabupaten Sekadau (Sutar)

Pewarta/editor : Sutarjo

SEKADAU, radarkalbar.com

BUPATI Sekadau Aron, SH membuka rembuk stunting merupakan aksi percepatan penurunan gagal tumbuh anak di Bumi Lawang Kuari (julukan Sekadau), pada Rabu (10/8/2022), berlangsung di Gedung Kateketik.

Mantan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat ini mengatakan angka stunting di wilayah tersebut cukup tinggi sekitar 26,5 persen. Untuk itu perlu keseriusan bersama semua pihak untuk ikut serta dalam rangka penurunan angka stunting.

“Ayo bersama kita semua stekholder bahu membahu berupaya untuk menurunkan angka Stunting dikabupaten Sekadau,” ajak Aron mengawali sambutannya.

Banyak hal yang bisa menjadi indikator untuk mengurangi Stunting yakni sanitasi lingkungan yang kurang baik juga bisa menjadi penyebab tidak turunnya angka Stunting.

Selain itu kata bupati, asupan gizi yang baik juga bisa menurunkan angka Stunting, maka dari itu perlu ada Rembuk bagi semua pihak untuk sepakat menurunnya angka Stunting.

Ia juga meminta kepada semua SKPD agar selalu menyelipkan program unggulan pemerintah daerah yakni Infrastuktur, Pertanian, Perkebunan, Perikanan untuk kesejahteraan masyarakat (IP3K) agar masyarakat mengerti maksud dan tujuan IP3K.

“Pemkab Sekadau sudah menandatangani MoU dengan kementrian kesehatan, dalam MoU tersebut berisikan bahwa kabupaten Sekadau serius untuk menurunkan angka Stunting,” kata Aron.

Sementara itu Henry Alpius Plt, kepala dinas Kesehatan, PP dan Keluarga Berencana dalam sambutannya mengatakan, bahwa tingginya angka Stunting di kabupaten Sekadau membuat kita harus melakukan kerja ekstra keras guna menurunkan angka tersebut.

“Saat ini angka Stunting di kabupaten Sekadau lumayan tinggi yakni 26.5 persen,angka ini juga perlu kita turunkan,”kata Henry.

Menurut dia,penurunan angka Stunting selalu diupayakan makanya rembuk Stunting yang kita laksanakan hari ini adalah mencari jalan untuk menurunkan angka Stunting.

Ada beberapa materi kata Henry, materi yang akan di sampaikan oleh pemateri bagaimana langkah untuk menurunkan Stunting, materi yang maksud sebagai bahan bagi peserta untuk melakukan serta mempraktekkan untuk menurunkan angka Stunting.

Ada banyak hal akibat dampak terjadi akibat Stunting, terutama dampak ekonomi, dampak ekonomi tersebut tentu sebagai akibat dari tingginya angka Stunting.

Sebagai langkah selanjutnya pihaknya kata Henry telah melakukan MoU dengan kantor kementerian agama.
Tujuannya dilakukan MoU tersebut adalah kepada calon pengantin yang akan menikah melalui Kemenag bisa di berikan pemahaman tentang sebab dan akibat munculnya Stunting.

“Sebelum punya anak mereka harus di berikan pemahaman tentang bagaimana cara menghindari Stunting ketika merek susah menikah dan punya anak,” kata Henry.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama tentang tekad para tokoh masyarakat untuk menurunkan angka Stunting.

Hadir pada acara tersebut, ketua TP PKK Ny, Magdalena Susilawati Aron, SP dan Ketua GOW Ny. Wiwin Atarina Subandrio, perwakilan dari Polres Sekadau, Perwakilan Damdin 1204 Sanggau-Sekadau, sejumlah kepala SKPD, para camat se-kabupaten Sekadau, para kepala desa serta para Ormas dan para undangan lainnya.