FOTO : ilustrasi menuangkan BBM menggunan nozzle [ist]
Hendy Pratama – radarkalbar.com
MEMPAWAH – Aksi penyalahgunaan BBM bersubsidi pada sejumlah SPBU di Kabupaten Mempawah bukanlah suatu rahasia lagi di mata masyarakat setempat.
Sudahlah begitu. Ironisnya, menjadi perbincangan ditengah-tengah masyarakat menyebutkan kegiatan tak legal itu ditunggangi oleh oknum aparatur negara. Bahkan, hingga salah seorang oknum kepala desa.
Anehnya, aksi para oknum tersebut, seakan tak terjamah oleh hukum alias selalu dalam kondisi aman terkendali.
Salah seorang warga di Kecamatan Sungai Pinyuh, yang enggan disebutkan namanya disebutkan, membeberkan ulah salah seorang oknum aparatur negara.
Dimana yang bersangkutan memiliki sejumlah mobil bermesin diesel untuk melakukan pengisian BBM jenis solar di beberapa SPBU antaranya, Sungai Purun, Sungai Pinyuh, Sungai Bakau Besar, dan Nusapati.
Oknum tersebut disebutkan nara sumber mempunyai gudang penampungan BBM yang terletak di jalur jalan ke Kota Mempawah.
Dikutip dari SDINEWS.com salah seorang warga menyebutkan oknum Kepala Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh juga patut diduga melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi.
“Kepala desa main minyak di SPBU, mengisi langsung pakai baby tank kapasitas 1000 liter. Dan pakai mobil dump truck didalamnya ada 3 buah tangki,” ungkap Buyung.
Sementara, salah seorang supir truk ekspedisi, Murni meminta dengan hormat kepada Kapolda Kalimantan Barat agar melakukan operasi atau penertiban terhadap ulah oknum-oknum tersebut.
“Saya harap APH dapat menertibkan hal ini. Saya menggantungkan harapan pada bapak Kapolda. Selama ini saya sering tidak kebagian solar saat antri karena spekulan selalu didahulukan,” ujarnya.
“Akhirnya saya harus beli di kios dengan harga Rp 10.500. Jadinya uang makan saya berkurang. Dan bahkan saya pernah pulang ke rumah tidak bawa uang karena kena beli BBM dengan harga kios,” bebernya.