Polhut UPT KPH Kubu Raya Amankan Truk Angkut Kayu Belian Ilegal dari Sandai, Sopir Melarikan Diri, Pemilik Bakal Dijerat Hukum

FOTO : Truk bermuatan kayu Belian tanpa identitas yang diamankan Tim Polhut UPT KPH Kubu Raya [ ist]

redaksi – radarkalbar.com

KUBU RAYA – Upaya pengiriman kayu ulin (belian, red) tanpa dokumen, berhasil digagalkan oleh Satuan Polisi Hutan (Polhut) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Kubu Raya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalbar, pada Kamis (6/3/2025).

Setelah, satu unit truk KB 8468 GL yang mengangkut kayu ilegal tersebut diamankan pada kawasan Jalan Trans Kalimantan, Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang.

Kabar ini langsung menjadi viral di berbagai platform media online nasional maupun lokal.

Menindaklanjuti pemberitaan yang ramai, tim awak media menghubungi Kepala UPT KPH Kubu Raya, Ya’ Suharnoto.

Kemudian, melalui sambungan telepon pada Minggu (9/3/2025), ia membenarkan adanya penangkapan truk bermuatan kayu ulin asal Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang.

“Iya benar, kami telah mengamankan satu unit truk bermuatan kayu ulin. Saat ini kasusnya masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Ya’ Suharnoto kepada media.

Barang bukti berupa truk dan muatannya kini telah dititipkan di Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Kalimantan Seksi Wilayah III Pontianak untuk proses lebih lanjut.

Sementara itu, sopir truk yang membawa kayu ilegal tersebut dilaporkan melarikan diri.

“Truk dan kayu kami titipkan ke SPORC untuk proses hukum selanjutnya. Sopir truk masih dalam pencarian karena kabur saat penangkapan,” tambahnya.

Untuk mengusut lebih jauh kasus ini, pihak Polhut UPT KPH Kubu Raya akan mengeluarkan surat resmi guna memanggil pemilik barang bukti dan sopir truk yang kabur.

“Kami minta para pihak terkait untuk bersikap kooperatif agar proses penyelidikan dan penyidikan berjalan lancar,” pintanya.

“Kemudian kami juga telah berkoordinasi dengan KPH Ketapang untuk menelusuri asal-usul kayu yang diangkut tanpa dokumen resmi tersebut,” tegasnya.

Diketahui, Ulin atau Belian merupakan jenis kayu yang dilindungi karena nilai ekologis dan ekonominya yang tinggi.

Perdagangan kayu ini tanpa izin resmi merupakan pelanggaran hukum yang dapat dikenakan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku.

Kasus ini menjadi sorotan, mengingat perambahan hutan ilegal di Kalimantan masih marak terjadi.

Aparat terkait terus berupaya memperketat pengawasan untuk melindungi kekayaan alam yang semakin terancam. [ red/r]