Pemerintah RI-World Bank Ajak Influencer Kurangi Sampah Plastik

Jakarta, radar-kalbar.com – Guna sosialisasi Gerakan Bersih Indonesia (GIB), Kemenko Bidang Kemaritiman bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan World Bank menyelenggarakan Impactfluencer Forum 2019 di Jakarta pada Rabu (9-10-2019).

Forum yang bertajuk Creating Waves of Change ini merupakan bagian dari Roadshow kampanye GIB ini berlangsung sejak tanggal 2-13 Oktober 2019.

Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dalam rangka mendukung implementasi Peraturan Presiden No 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut, khususnya upaya meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat terhadap krisis sampah plastik (_marine plastic debris_).

“Terkait acara ini adalah bagian dari pada kita sudah punya namanya Perpres, tentang pengelolaan sampah laut. Nah ini bagian daripada implementasi Perpres di bidang campaign, di bidang daripada sosialisasi. Nah salah satu kita harapkan dari sini, kita mengajak para _influencer_. _Influencer_ kan rata-rata _followernya_ itu ribuan sampai jutaan orang, dia mengkampanyekan berita ini dan kita harapkan berita ini lebih cepat tersosialisasi pada publik, yang tersosialisasi berarti target kita minimal mereka tahu ada kegiatan ini dulu,” kata Deputi Safri di lokasi acara tepatnya di Atrium Fountain, Grand Indonesia Mall, Jakarta, Rabu (09-10-2019).

Deputi Safri yang membuka forum itu juga mengatakan bahwa tujuan _Impactfluencer Forum_ adalah agar para _influencer_ dapat mengajak dan meningkatkan kesadaran para pengikut milenial mereka di seluruh Indonesia untuk mengurangi penggunaan plastik dan untuk mengajak masyarakat kita terutama kaum milenials untuk ikut terjun langsung, ikut terlibat langsung sebagai _agent of _perubahan mereka untuk memimpin kegiatan ini.

“Kalau berhasil, dengan begitu harapan saya kita melihat coba kalau kamu perhatikan di masyarakat hampir semua masyarakat sudah menggunakan sekarang bukan _single use_ botol. Artinya lambat laun masyarakat mulai terbiasa, kalau ini bisa kita lakukan kami yakin target Indonesia untuk mengurangi sampah laut 70% kita akan tercapai,” ujarnya.

Kegiatan ini sendiri, lanjut Deputi Safri, tidak hanya dilaksanakan di Jakarta saja, tetapi sudah direncanakan berlangsung di setiap kota besar di indonesia.

“Sekarang kita agendakan. Setelah ini masuk ke beberapa kota lain, misalkan di Bali, Makassar, Manado. setiap even misalkan akhir tahun ini kita punya kegiatan AIS. Kita bawakan kegiatan ini untuk sosialisasi di sana. Nah, setiap sosialisasi kita lakukan kegiatan namanya aksi bersih sebelumnya. Aksi bersih itu bukan _single use_ tapi kita mengajak beberapa kementerian lembaga untuk ikut terlibat, sehingga kegiatan ini bersifat terpadu terintegrasi,” terangnya.

Dalam forum bagi para _influencer_ ini hadir nama-nama tokoh publik yang peduli lingkungan seperti Eyang Titik Puspa, Kaka Slank, pendiri Inspigo Yoris Sebastian, pegiat _Divers Clean Action _Swetinia Puspa Lestari, _Miss Earth_ Indonesia 2018 Ratu Vasthi, serta beberapa nama yang lain.

Dalam kesempatan yang sama, Ann Jeannette Glauber, _ENB Practice Manager World Bank_ untuk wilayah Asia Tenggara dan Pasifik mengajak para _influencer_ untuk segera mengurangi pemanfaatan plastik agar tidak mencemari laut. “Planet yang kita tempati hanya satu, sementara dari apa yang kita lihat dan dengar bahwa 80% sampah plastik di seluruh dunia dibuang di laut. Artinya, plastik yang anda gunakan akan mengapung di laut dan akhirnya akan termakan oleh siapapun dari kita di sini hari ini, jadi karena masalah ini kita yang ciptakan maka hanya kita juga yang mampu menyelesaikannya bersama-sama,” tegasnya.

Salah satu solusi sederhana yang dia sampaikan adalah dengan membawa wadah minum sendiri. “Dengan membawa wadah minum kita sendiri kemana-mana, kita sudah menjadi bagian solusi dalam pengurangan sampah plastik,” tambah Glauber.

Kaka Slank juga menyampaikan kepeduliannya terhadap lingkungan, terhadap GIB ini. Kaka menceritakan bahwa GIB sejatinya harus diawali dari diri sendiri, seperti ia mulai selalu membawa _tumbler_ ke mana pun dia pergi.

“Lakukan pengurangan pemakaian plastik? Saya selalu membawa _tumbler_ saat keluar rumah. tumbler itu sudah seperti costum buat saya, satu paket di badan saya, jadi ke mana-mana selalu menyatu sama saya,” ungkapnya.

Kaka juga menjelaskan bahwa dirinya saat ini menjadi bagian dalam sosialisasi GIB dengan tergabung dalam Pandu Laut Nusantara. Pandu Laut Nusantara sendiri merupakan kegiatan sukarelawa yang memiliki kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat laut Indonesia.

 

 

 

 

Sumber : Biro Perencanaan dan Informasi. Kemenko Bidang Kemaritiman.