Emas Veddriq Leonardo Langsung Ubah Klasemen Medali Indonesia di Olimpiade

FOTO : Veddriq Leonardo [ist]

Tim redaksi – radarkalbar.com

JAKARTA – Prestasi gemilang diraih atlet panjat tebing, Veddriq Leonardo, yang berhasil mengibarkan Merah Putih lebih tinggi di klasemen medali Olimpiade Paris 2024.

Emas yang diraihnya membuat posisi Indonesia melonjak drastis ke peringkat 46, naik 26 peringkat hanya dalam sehari.

Peningkatan signifikan ini terjadi setelah Veddriq, pria berusia 27 tahun, mengukir sejarah dengan mencatatkan waktu 4,75 detik pada nomor speed, mengalahkan wakil China, Wu Peng, dengan selisih tipis 0,02 detik.

Perlombaan yang digelar di Site d’escalade du Bourget, Paris, Kamis (8/8/2024), menjadi saksi kehebatan atlet yang tak terkalahkan sejak babak awal.

“Rasa syukur yang tak terhingga. Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. Cabang olahraga ini masih tergolong baru, tapi kepercayaan yang diberikan telah kami buktikan dengan emas ini. Saya bangga dan bersyukur atas pencapaian ini,” ungkap Veddriq dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis malam.

Medali emas ini dipersembahkan Veddriq sebagai kado istimewa bagi ulang tahun Republik Indonesia yang ke-79, yang akan diperingati pada 17 Agustus mendatang.

“Ini adalah hasil kerja keras bersama, dedikasi dari seluruh tim pelatih, dukungan keluarga, dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Semoga medali ini menjadi berkah dan kado bagi bangsa kita,” ujarnya.

Perjalanan Veddriq menuju medali emas terbilang mulus. Ia menyingkirkan atlet tuan rumah, Bassa Mawem, pada babak penyisihan, kemudian Rahmad Adi Mulyono di babak eliminasi.

Di perempat final, Mawem kembali dikalahkan, disusul kemenangan atas Rezza Ali Pour dari Iran di semifinal, dan akhirnya Wu Peng di babak final.

Medali emas ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia, yang selama ini meraih emas Olimpiade melalui cabang bulu tangkis.

Emas pertama dari cabang panjat tebing ini juga mencatat sejarah tersendiri, sebagai medali emas pertama dari nomor speed perseorangan sejak nomor tersebut dipertandingkan secara terpisah dalam sejarah Olimpiade. (siberindo.co*)