Wabup Sekadau Minta Tenaga Kesehatan Mesti Kerja Maksimal

FOTO : Momen berpoto bersama dengan peserta dan sejumlah pihak lainnya yang menghadiri PIS-PK (Sutar)

Pewarta/editor : Sutarjo

SEKADAU – radarkalbar.com

WAKIL Bupati Sekadau Subandrio SH.MH membuka Pertemuan Koordinasi Tekhnis Terintegrasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

Kegiatan ini dirangkai dengan lintas program dan sektoral Dinkes PP dan KB Kabupaten Sekadau tahun 2022, berlangsung di Aula hotel Vinca Sekadau, pada Selasa (9/8/2022).

Wakil Bupati Sekadau Subandrio, SH.MH mengatakan program masyarakat Indonesia sehat adalah nawacita pemerintah pusat. Dimana dengan cara meningkatkan kwalitas hidup sehat sesuai 12 indikator yang harus dipenuhi.

Hal ini sejalan dengan program Kabupaten Sekadau yang mana leading sektor ada di dinas kesehatan, makanya penerapan paradigma hidup sehat harus sudah tertanam, dengan penguatan infrastruktur kesehatan.

“Agar semua ini terwujud karena leading sektor adalah dinas kesehatan, makanya perlu kita jaga kondisi kesehatan masyarakat, agar angka stunting bisa diturunkan,” kata Wabup.

Saat ini kata dia, angka stunting dikabupaten Sekadau lumayan tinggi yakni 26,8 persen, persoalan ini harus kita pecahkan bersama, karena leading sektor adalah dinas kesehatan makanya kita harus bisa bekerja maksimal.

“Untuk menekan angka tersebut agar kita bisa terbebas dari Stunting, mari mulai sekarang kita bergerak bersama-sama dengan acara memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat melalui Puskesmas,” kata Wabup.

Untuk itu ia meminta agar petugas yang di tempatkan di Pustu dan Puskesdes jangan sampai mengabaikan pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah daerah lanjut dia saat ini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur kesehatan yakni dengan dibangunnya Puskesmas sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.
Namun, apa gunanya jika gedungnya bagus namun pelayanan tidak maksimal

“Jika gedung bagus namun petugas jika para petugas di Puskesmas tidak maksimal bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat jika pelayanan tidak maksimal melakukan kordinasi yang intensif,” kata Wabup.

Sementara itu ditempat yang sama ketua panitia Henry Alpius yang juga Plt.Kadis Kesehatan Penanggunglangan.Penduduk dan KB dalam paparannya mengatakan, saat ini kasus penderita Covid-19 di kabupaten Sekadau tidak ada, bahkan secara umum kabupaten Sekadau masuk level 1 di provinsi Kalimantan barat,

Makanya saat ini Dinas Kesehatan hanya fokus pada vaksinasi boster covid-19.

“Saat ini kita lebih fokus untuk melakukan vaksinasi Boster, karena ada varian baru covid-19 yang menyerang ketahanannya tubuh,”ungkap Henry

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada 12 indikator yang harus dilakukan agar bisa sedikit mengurangi persentase angka Stunting dikabupaten Sekadau, diantaranya adalah pelayanan program Keluarga Bersama (KB) pelayanan persalinan ibu yang baik, pelayanan bagi penderita hipertensi serta pelayanan terhadap semua imunisasi kepada Balita juga harus baik dan setiap warga harus sudah memiliki jamban keluarga.

“Inilah yang harus dilakukan agar kabupaten Sekadau bisa menaikkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) dari indikator Kesehatan,” kata Henry.

Ia juga meminta agar semua pihak termasuk semua petugas kesehatan untuk melaksanakan program pemerintah daerah mulai dari berbagai tingkatan.

Sebagai penunjang kata dia lagi, Pemerintah Daerah sudah mengelontorkan dana cukup besar di setiap Puskesmas, bahkan saat ini rata-rata setiap Puskesmas mengelola dana kurang lebih 2 milyar untuk menunjang kegiatan operasional Puskesmas.

“Saat ini pemerintah daerah kabupaten Sekadau telah mengelontorkan dana kurang lebih 2 milyar untuk satu Puskesmas dana tentu sebagai penunjang dan kelancaran operasional di Puskesmas,” kata Henry.