Pada Hari ke-17, Operasi SAR KMP Santika Nusantara Ditutup

Gresik, radar-kalbar.com- Operasi SAR KMP Santika Nusantara telah resmi ditutup hari Sabtu (07/09/2019).

Hal ini disampaikan saat konferensi Pers yang dihelat BASARNAS dengan mengundang seluruh potensi yang selama ini telah membantu evakuasi korban serta media massa di Posko KMP Santika Nusantara di Dermaga PT Indonesia Marina Shipyard (IMS) Gresik.

Prasetya Budiarto selaku SAR Mission Coordinator menjelaskan kronologis dan upaya BASARNAS serta dukungan seluruh unsur yang terlibat selama di operasi SAR hingga hari ke-17 ini. Bersama Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi SAR, Agus Haryono, S.S., MBA.

asetya menjelaskan bahwa korban terakhir ditemukan ketika tim rescue menyisir KMP Santika Nusantara yang bersandar di Dermaga PT IMS pada Operasi SAR hari ke-15.

“Dengan ini jumlah yang telah di evakuasi adalah 312, dengan jumlah selamat 308 orang dan dalam keadaan meninggal dunia 4 orang” jelas Prasetya.

Operasi SAR ini kemudian ditutup karena tidak lagi ditemukan adanya tanda-tanda korban di dalam kapal setelah tim rescue dengan alat SCBA (Self Contain Breathing Apparatus) menyisir kerangka KMP Santika Nusantara.

“Sesuai dengan SOP BASARNAS, kami telah memperpanjang operasi selama 2 kali dan kami telah berupaya untuk mencari korban yang dinyatakan hilang namun tidak ada tanda-tanda terlihat” ujar Prasetya.

Prasetya menjelaskan apabila dikemudian hari ada tanda-tanda korban yang ditemukan oleh PT. IMS ketika melanjutkan proses pendinginan kapal maupun Polair ketika melakukan penyidikan, Basarnas siap membantu proses pencarian dan evakuasi korban.

Setelah sesi tanya jawab oleh media, konferensi pers dilanjutkan menuju kerangka KMP Santika Nusantara. Media dan seluruh Potensi yang hadir diajak untuk melihat dan naik ke kerangka kapal KMP Santika Nusantara. Setelah memakai APD yakni masker, helm dan sarung tangan, semua dipersilahkan naik ke KMP Santika Nusantara.

“Tentu boleh naik namun hanya sampai batas tertentu saja karena memang kondisi kapal masih ada sumber api yang membuat kapal masih panas dan berasap” terang Prasetya.

 

 

Sumber : press release